Selama Bulan Ramadhan Kampung Nitikan Berubah Menjadi Jogja Tempoe Doeloe

Menyemarakkan Ramadhan 1438H, panitia Ramadhan masjid Muthohirin kembali menghadirkan event pasar sore Ramadhan. Event ini merupakan event tahunan untuk meyemarakan bulan suci Ramadhan.

Ketua pantia acara tersebut, Eko Wahyu menargetkan tahun ini omset para pedagang bisa menembus lebih dari 3 milyar, karena pada tahun ini para pedagang yang ikut serta lebih banyak daripada tahun kemarin.

“Tahun ini ada sekitar 200 pedagang yang pada tahun sebelumnya hanya 100 pedagang. Tak hanya itu space yang digunakan tahun ini mengalami pelebaran yakni dari perempatan RS Jogja hingga jalan tegal turi, yang diperkirakan sepanjang 300 meter” ungkapnya di lokasi” , Sabtu (27/5)

Pasar sore Ramadhan kampung Nitikan ini mulai dibuka hari ini hingga satu bulan kedepan. Pada kesempatan tersebut Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi berkesempatan yang membuka acara tersebut.

Selain pasar sore Ramadhan, panitia juga mengangkat wisata budaya dan religi di kawasan kampung Nitikan. Panitia menyediakan bendi, dokar dan andong bagi masyarakat umum dan wisatawan yang ingin berkeliling Kampung Nitikan. "Kampung ini memiliki kekayaan yang luar biasa khususnya terkait hubungan antara Islam dan Keraton Yogyakarta," katanya.

Di tengah Kampung Nitikan lanjutnya, Ada  Masjid Sultanain, yaitu satu masjid yang dimiliki dan dibangun oleh dua kraton yaitu Kraton Kasulatan Yogyakarta dan Kasunanan Solo.

Masjid ini kata dia, terkenal sebagai tempat persemaian kader ulama termasuk putra putri keraton baik Yogya maupun Solo. Selain itu kata dia,  Nitikan terkenal dengan kampung santri tanpa pondok pesantren.

Di Kaampung Nitikan juga terdapat Langgar Tengah yang kemudian menjadi  Masjid Al Islam tempat ulama besar Kyai Busyro dan  Kyai Dullah seolaga ulama besar di jaman penjajahan dulu. "Kita ingin  menarik lagi kekuatan kultural keagamaan di Kampung Nitikan," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyatakan Pemkot Yogyakarta sangat mendukung kegiatan yang dilakukan warga masyarakat Nitikan terutama Masjid Muthohirin yang menggelar pasar sore selama ramadhan. Kegiatan ini akan memberikan efek positif bagi warga masyarakat terutama perekonomian.

"Ekonomi masyarakat terutama pendapatan warga bisa terangkat dengan pasar kuliner semacam ini. Tradisi seperti ini yang harus dipertahankan," katanya.

Tak lupa ia berpesan kepada seluruh panitya pasa sore tersebut agar benar-benar menjaga keamanan dan ketertiban serta mengatur pemberhentian kendaraan pengunjung di lokasi pasar sore.

“Sehingga mereka yang hadir di tempat ini benar-benar merasa nyaman untuk menjalankan aktifitasnya dan pengguna jalan lainnya juga tidak terganggu karena keramaian yang terjadi” ungkapnya,

Ia berharap penyelenggaraan kegiatan ini dari tahun ke tahun semakin meningkat baik kuantitas jumlah peserta maupun pengunjung, serta kualitas penyelenggaraan acara yang aman, nyaman, bersih dan bermanfaat. (Han)