Taman Pintar Hadirkan Zona Panas Bumi

Guna memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pemanfaatan dan pengembangan energi panas bumi (geothermal), Taman Pintar Yogyakarta bekerjasama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan didukung oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menghadirkan wahana baru, yaitu Zona Panas Bumi (Geothermal). Wahana ini diresmikan oleh Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Purwadi bersama dengan Direkur Panas bumi Ditjen Energi Terbarukan dan Konsrvasi Energi Kementerian ESDM, Yunus Saifulhak dan Direktur Utama PGE, Irfan Zainuddin pagida hari Jum’at (26/5) pagi.

Kehadiran wahana baru ini diapresiasi oleh Wakil Wali Kota, menurut Heroe, selama ini masih banyak anggapan bahwa pengembangan energi panas bumi dapat merusak lingkungan sehingga adanya zona panas bumi mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa energi panas bumi merupakan energi yang aman, ramah lingkungan, dan terbarukan

“Dengan diresmikannya zona ini, masyarkat jadi tahu kalau energi panas bumi itu aman dan dapat kita manfaatkan, apalagi pengunjung taman pintar kebanyakan anak-anak sehingga nanti terbangun pemahaman tentang panas bumi sejak dini” Tutur Heroe.

Senada dengan hal tersebut, Irfan Zainuddin selaku Direktur Utama PGE mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah tengah gencar melakukan akselerasi pembaruan energi, kehadiran Zona Panas Bumi di taman pintar dinilai mampu mebantu memberikan wawasan kepada masyarakat dan membantu akselerasi pembaruan energi tersebut.

“Panas bumi adalah energi masa depan Indonesia, karena tingginya potensi panas bumi yang ada di Indonesia, masyarakat harus menyadari hal tersebut, adanya zona panas bumi Taman Pintar akan mengedukasi masyarakat sejak dini” Kata Irfan.

Sementara, Yunus Saifulhak menyampaikan, Indonesia saat ini memiliki potensi panas bumi sebanyak 28.000 Megawatt dan yang dimanfaatkan baru 1.698 MW atau 6,2% dan pada tahun 2025, Pemerintah RI mentargetkan pemanfaatan mencapai 7.200 MW. Menurut Yunus, kendala pengembangan panas bumi adalah besarnya investasi yang harus dikeluarkan, untuk itu, Pemerintah melakukan berbagai langkah seperti menjalin kerjasama dengan investor asing, penugasan pada BUMN tanpa lelang, memberi penugasan survey pendahuluan, menyederhanakan birokrasi dan alur perizinan, memberikan intensif berupa bebas bea impor peralatan eksplorasi, serta pemberian dana eskplorasi atau geothermal fund bagi pihak yang melakuan eksplorasi.

Selain itu, Yunus juga mengatakan, kendala lain dalam pengembangan energi panas bumi adalah masih banyaknya resistensi masyarakat terhadap pengembangan panas bumi dan dengan adanya wahana edukasi tentang panas bumi di Taman Pintar ini, Yunus berharap resistensi masyarakat akan turun dan pengembangan panas bumi akan dapat seusuai dengan target nasional.

“Taman Pintar merupakan destinasi wisata dengan pengunjung lebih dari satu juta orang pertahunnya di mana sebagian besar adalah pelajar, adanya Zona Panas bumi bisa mengedukasi mereka untuk kemudian disampaikan ke orangtuanya kalau panas bumi tidak berbahaya bagi lingkungan, dan dapat terbarukan, tidak seperti energi fosil atau penambangan lainnya” Ungkap Yunus.

Zona Panas Bumi Taman Pintar sendiri menempati Lantai 2 Gedung Kotak. Wahana ini memberikan gambaran mengenai proses pengeboran panas bumi yang mendekati aslinya, mulai dari proses penelitian sampai pengolahan. Penggambaran tersebut dikemas melalui alat peraga interaktif yang didukung teknologi informasi dan komunikasi.

Heroe berharap, selanjutnya Taman Pintar terus berinovasi dengan memperkenalkan energi alternatif lainnya kepada masyarakat karena selama ini di masyarakat masih banyak mitos-mitos yang menakutkan mengenai energi baru

“banyak teknologi pengembangan energi yang belum diketahui masyarakat , seperti misalnya nuklir, kita perlu mengedukasi masyarakat agar bisa memahami dan menerima hal-hal tersebut, bukan menolak hanya berdasar mitos” Imbuh Heroe (ams)