Pelatihan Ayam Presto Kremes Kelurahan Gunungketur Pakualaman

Pada Kamis (18/5/2017), Kelurahan Gunungketur Kecamatan Pakualaman menggelar Pelatihan Pembuatan Ayam Presto di Aula Kelurahan Gunungketur. Pelatihan diselenggarakan melalui anggaran Kecamatan Pakualaman 2017.

Hadir pada kesempatan itu, perwakilan dari PKK RW se-Kelurahan Gunungketur, PKK Kelurahan, serta Ketua Pokja 3 Kelurahan Gunungketur dengan jumlah peserta 30 orang. Hadir pula perwakilan dari Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) Kelurahan Prawirodirjan, Ibu Rina, sebagai narasumber, didampingi Ibu Isti.

Dalam sambutannya, Lurah Gunungketur, Murwanto, menyampaikan bahwa pelatihan ini secara umum sengaja diadakan untuk meningkatkan motivasi, karakter, daya juang, dan kemampuan pribadi warga dalam mencapai tujuan atau impian dalam hidup, sehingga bisa memunculkan rasa percaya diri untuk berkembang.

“Pelatihan ini diharapkan bisa memotivasi ibu-ibu untuk berani memulai usaha guna meningkatkan kesejahteraan keluarga khususnya dan bisa memberdayakan masyarakat sekitar. Sebagai langkah awal promosi, bisa melalui Pasar Ramadhan di sepanjang Jalan Gajah Mada yang akan segera datang,” tandas Murwanto.

Pelatihan dibimbing langsung oleh Ibu Rina dan diikuti dengan antusias oleh peserta. Di sela-sela praktik, Ibu Rina membagikan tips-tips cara memasak yang aman. Misalnya, setelah ayam dipresto, tutup jangan langsung dibuka, tapi ditunggu dulu, kurang lebih 30 menit, atau bisa dengan mengalirkan air ke tutup presto agar cepat dingin.

“Setelah pelatihan, dapat menambah pengetahuan, bisa dipraktikkan. Harapannya, bisa membantu ekonomi warga, membantu warga, karena saya sebagai Ketua PKK RW harus bisa menyampaikan ke warga, hingga warga bisa praktik untuk meningkatkan pendapatan,” tanggapan Ketua PKK RW 2 Kelurahan Gunungketur, Ibu Hasna.

Ia berharap, pelatihan-pelatihan bisa ditambah, terutama pelatihan tentang kerajinan, karena hasil kerajinan, menjanjikan dan lebih awet.

Acara ditutup dengan sharing Ibu Bambang, wirausaha manggleng. Awalnya, sehari ia hanya mampu menjual 3 kilogram. Sekarang, ia bisa menjual manggleng hingga 25 kilogram sehari. (Hardiana Pratiwi/Kecamatan Pakualaman)