Pemkot Gelar Gebyar UMK 2017

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi menggelar Gebyar UMK tahun 2017 dilapangan sewandanan, pakualaman, Jumat (5/5) guna memberdayakan usaha mikro di wilayah Kota Yogya.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Christina Lucy Irawati mengatakan gebyar UMK ini menghadirkanpara pelaku usaha mikro di bidang kuliner, fashion, dan kerajinan tangan.

“Produk-produk unggulan di Kota Yogya memang lumayan banyak seperti tas kulit dipadu kain batik, sepatu, tas kulit, handycraft hingga accesories perca batik” katanya dilokasi.

Gebyar UMK ini, lanjutnya, juga sebagai even promosi bergengsi sehingga mampu menjadi sarana pemasaran yang efektif bagi produk-produk yang dihasilkan oleh para pelaku usaha mikro Kota Yogya dan diharapkan dapat melejitkan usaha mikro di Kota Yogya.

Selain itu kegiatan ini penting untuk menumbuhkan semangat para pelaku UMKM untuk terus mengembangkan usahanya. Lebih dari itu, melalui kegiatan ini, Pemkot Yogya bisa memberikan penilaian terhadap produk dari masing-masing UMKM. Misalnya tentang apa saja yang masih perlu diperbaiki.

“Nanti kan kita bisa melihat, kita bisa evaluasi kurangnya apa. Misalnya kemasan produknya bagaimana, atau juga perizinannya (legalitas) produknya. Intinya, melalui kegiatan ini, kita bisa tahu dari UMKM yang masih bisa ditingkatkan agar semakin maju,” sambungnya.

Ia berharap dengan hadirnya berbagai produk yang dipamerkan dalam even ini, seluruh masyarakat, khususnya warga Kota Yogya dapat mengetahui, memahami, serta mengakui bahwa produk yang dihasilkan oleh para pelaku UMKM Kota Yogya juga memiliki kualitas yang baik sehingga mampu bersaing dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan kelas besar, termasuk dengan produk-produk impor.

“Dengan demikian, semangat nasionalisme dan kecintaan terhadap produk dalam negeri dapat terus ditumbuhkan bersama” katanya.

Menurutnya dengan pemasaran langsung kepada masyarakat,para pelaku UMKM akan dikenal lebih luas dan semakin mendekatkan produk pada masyarakat sehingga meningkatkan konsumsi pada produk lokal.

Berbagai upaya, lanjutnya, sudah dilakukan Pemkot Yogya di antaranya dengan penguatan bisnis UMKM dan koperasi, serta mendorong pemasaran produk-produk UMKM secara online atau melalui pameran.

“Selain memberikan pelatihan dan wadah bagi UMKM untuk menggelar produk-produknya, Pemkot Yogya juga memberikan penguatan kepada para pelaku usaha mikro dengan mengajak mereka untuk bergabung dengan koperasi yang ada di Kota Yogya agar memiliki badan hukum.

Hal senada dikatakan Penjabat Walikota Yogyakarta, Sulistiyo, menurutnya Keberadaan UMKM menjadi salah satu kekuatan motor penggerak perekonomian masyarakat Kota Yogyakarta. “Saat ini jumlah UMKM Kota Yogyakarta mencapai 23.468  dan dari jumlah tersebut sebanyak 82% merupakan skala mikro” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Pemkot Yogya akan terus memfasilitasi para pelaku UMKM agar dapat berkembang menjadi lebih mandiri dalam beberapa sarana diantaranya memberikan akses permodalan, bimbingan teknis, promosi dan pemasaran, serta kemudahan perijinan bagi ijin usaha mikro

“Untuk itu, saya mengajak pelaku UMKM menangkap peluang tersebut yang diiringi dengan peningkatan kualitas komoditas barang, serta harga yang bersaing sehingga mampu bersaing secara lebih kompetitif.” Katanya.

Ia berharap melalui pameran tersebut sektor UMKM di Kota Yogya akan semakin kokoh dan menjadi tulang punggung Tulang Punggung Ekonomi Kerakyatan. (Han)