Pemberdayaan Masyarakat Harus Dimulai Dari Keluarga

Upaya pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari pemberdayaan keluarga karena keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam kehidupan masyarakat, maka upaya pemberdayaan keluarga harus senantiasa menyentuh kehidupan setiap individu dalam keluarga yang dilakukan melalui berbagai program keluarga. Demikian diungkapkan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Pj. Sekretaris Daerah DIY, Rani Sjamsinarsi pada acara pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XIV dan Hari Kesatuan Gerak PKK (HKG-PKK) ke-45, Rabu (3/5) pagi di Halaman Balai Kota Yogyakarta.

Senada dengan hal tersebut, Pj Walikota Yogyakarta, Sulistyo mengatakan, BBGRM dan HKG-KPKKmerupakan momentum untuk meningatkan arti penting gotong royong kepada berbagai pihak, terutama pada genrasi muda

“Kita perlu menanamkan semangat gotong royong kepada anak-anak kita, kepada generasi muda kita, sebab merekalah pemuka masa depan bangsa ini, selain itu kami berharap tema yang diangkat kali ini dapat diaktualisasikan menjadi momentum kebangkitan bagi seluruh desa maupun kelurahan serta lembaga yang ada di dalamnya untuk menghidupkan kembali semangat gotong royong menjadi aktivitas yang nyata sekaligus menyatu dengan dukungan peran pemerintah daerah ” Imbuh Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Rr. Titik Sulastri.

Kota Yogyakarta sendiri menjadi tuan rumah pelaksanaan BBGRM XIV sekaligus HKG-PKK ke-45 tingkat DIY. Adapun tema yang disematkan dalam pelaksanaan BBGRM XIV ini adalah “Dengan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat, Kita Dayagunakan Peran Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan Sebagai Mitra Pemerintah Desa/Kelurahan”. Menurut Gubernur, tema tersebut mencerminkan pentingnya partisipasi masyarakat dalam percepatan proses pembangunan.

“Tema ini sangatlah tepat, karena melalui pelaksanaan program pembangunan yang melibatkan gotong royong masyarakat desa akan dapat mengakselerasi pembangunan berbagai program dan sarana untuk memenuhi kebutuhan warga desa dan keberhasilan pelaksanaan program desa ini akan dapat menjadi model bagi desa lain dalam melaksanakan program pembangunan dengan menggunakan sistem gotong royong” Tutur Gubernur

Sementara Walikota berharap, tema tersebut dapat diaktualisasikan menjadi momentum kebangkitan bagi seluruh desa maupun kelurahan serta lembaga yang ada di dalamnya untuk menghidupkan kembali semangat gotong royong menjadi aktivitas yang nyata sekaligus menyatu dengan dukungan peran pemerintah daerah.

Dalam seremonial pencanangan BBGRM kali ini, Gubernur melalui Penjabat Sekda DIY secara simbolis memberi bantuan kepada perwakilan satu yayasan serta empat LPMK di Kota Yogyakarta, yaitu bantuan dana pembangunan kepada LPMK Baciro, bantuan dana hibah stimulan pemberdayaan masyarakat kelurahan kepada LPMK Klitren, LPMK Panembahan, dan LPMK Prenggan, serta tanah wakaf kepada Yayasan Darul Ulum Kabupaten Sleman (ams)