Peringati May Day, Pemkot Yogya Gelar Jalan Sehat

Dalam rangka peringatan Hari Buruh Sedunia atau Mayday yang jatuh setiap 1 Mei, ribuan pekerja di Kota Yogya mengikuti jalan sehat yang di gelar oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogya. Selain jalan sehat, ribuan pekerja ini juga mengikuti senam pagi bersama di Kompleks Balaikota Yogyakarta.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogya, Christina Lucy Irawati menjelaskan, melalui peringatan ini diharapkan semakin meningkatkan kesejahteraan para pekerja di Yogyakarta.

“Tema yang diangkat pada tahun ini adalah May Day is Happy Day. Kami berharap peringatan Hari Buruh ini membawa kebahagiaan dan kegembiraan bagi para pekerja,” katanya di lokasi, Senin (1/5).

Rute yang dilalui ribuan buruh saat jalan sehat adalah Kompleks Balai Kota Yogyakarta, melalui Jalan Ipda Tut Harsono, Jalan Melati Wetan, menuju Stadion Mandala Krida, Jalan Kenari dan kembali finish di Balai Kota Yogyakarta.

"Jarak yang ditempuh kira-kira 3,5 kilometer. Harapannya, buruh bisa menikmati kegiatan ini karena ada banyak `door prize` yang akan dibagikan," katanya.

Menurut dia, harmonisnya hubungan antara pekerja, pelaku usaha dan pemerintah secara tidak langsung akan memberikan dampak pada peningkatan produktivitas kerja.

"Kegiatan ini bisa diikuti oleh seluruh pekerja, bukan hanya pekerja yang tergabung dalam serikat kerja saja," katanya.

Ia menegaskan, pihaknya akan melakukan pemantauan terhadap perusahaan yang mempekerjakan karyawan pada saat Hari Buruh. “Pemantauan dilakukan secara sampling untuk memastikan bahwa karyawan tersebut diberi upah lembur, bukan upah pada hari biasa,” katanya.

Sementara itu Penjabat Walikota Yogyakarta, Sulistiyo mengatakan, peringatan hari buruh harusnya dilakukan untuk semakin mempererat hubungan para buruh dan serikat buruh di Kota Yogyakarta.

“Hari buruh harusnya dimaknai untuk mempererat hubungan antara buruh dengan pengusaha dan pemerintah demi kemajuan bersama,” ujarnya.

Iai menuturkan, peringatan hari buruh harusnya tidak selalu ditandai dengan demonstrasi, tetapi bisa dilakukan dengan kegiatan lain.

“Kita berharap dengan kegiatan ini bisa memberikan dampak positif untuk semua pihak. Pekerja tidak hanya menuntut hak dan pengusaha tidak selalu menuntut kewajiban. Semuanya perlu seimbang,” tuturnya.

Ia juga meminta pada para pekerja agar terus meningkatkan kemampuan dan keterampilan. Dengan peningkatan kemampuan dan ketrampilan, menurutnya para buruh akan bisa bersaing dengan tenaga kerja dan produk asing yang membanjiri Indonesia belakangan ini.

"Tugas kami di pemerintahan memperjuangkan hak-hak pekerja. Upah kita terus tingkatkan, juga perumahan dan urusan dasar lain seperti pendidikan dan kesehatan," katanya. (Han)