Air Siap Minum Lokal Karya Warga Terban

Air bersih kerap menjadi permasalahan masyarakat perkotaan. Padatnya jumlah pertumbuhan penduduk di perkotaan memungkinkan kurangnya ketersediaan sumber air bersih untuk kehidupan sehari-hari.

Berawal dari sini, Sutiyono warga RT 18/RW 04, Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta mendirikan Kelompok Pemakai Air (Pokmair) Sumber Tirto Dono Mulyo atau STDM.

Ia mengungkapkan sebelum terbentuknya Pokmair ini kebutuhan air minum bagi setiap warga harus menimba dulu dan harus antri dari pagi.

“Tapi sekarang setelah terbentuknya pokmair STDM semua kebutuhan akan air bersih tinggal buka kran dirumah kami masih-masing” katanya saat dijumpai belum lama ini

Pokmair yang berdiri pada September 2011 ini kini mampu mengalirkan sumber air bersih ke 45 rumah yang berada di wilayah tersebut.

“Dengan biaya Rp 20.000 perbulan kini warga bisa menikmati air bersih untuk kebutuhan sehari harinya. Untuk perhitungan biayanya, kami menggunakan meteran air seperti yang digunakan PDAM.” Pungkasnya.

Tak sampai disitu, Pokmair STDM ini mampu memproduksi air siap minum yang mereka namakan “Mak Nyess”. “Air siap minum ini mereknya Mak Nyees, untuk kemasannya, kami kemas menjadi botol kecil dan gallon” katanya

Untuk produksinya sendiri, jelasnya, di tempatkan di ruang khusus dengan kondisi ruangan yang steril/bersih. “Di ruangan ini terdapat alat-alat seperti tangki penampung air, filter,dan alat pembersih gallon” katanya.

Air siap minum ini dijual seharga Rp 1500 untuk botol berukuran 330ML, dan Rp 4000 untuk air gallon. “Namun jika si pemesan gallon tersebut minta diantar, kami kenakan biaya tambahan sebesar Rp 1000.” Ujarnya.

Dalam sebulan Pokmair ini bisa memproduksi hampir 250 botol dan diedarkan ke seluruh warga sekitar. Sementara untuk ke higienisan dan kesehatan kandungan air tersebut, air minum ini sudah diuji lab oleh Dinas Kesehatan Kota Yogya dan Puskesmas Gondokusuman..

 “Kami rutin tiga bulan sekali diuji lab oleh Dinas Kesehatan, dan puskesmas setempat, jadi dari sisi higienis sudah lolos uji,” katanya.

Untuk hasil jualan air galon per bulan, Sutiyono mendata bahwa kelompoknya bisa mendapatkan uang sekitar Rp 200 ribu. "Saat ini hanya untuk kalangan sekitar sini saja, khususnya air untuk galon. Yang botol tanggung itu sudah ke mana-mana karena pernah dijual di stan-stan pameran," katanya (Han)