Keluar Bersama Wakili Kota Yogyakarta dalam Sinovik

Inovasi “Keluar Bersama” Daftar 1 Dapat 5 dari Kecamatan Danurejan maju mewakili Kota Yogyakarta dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik atau Sinovik yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.(Kemenpan-RB) dan saat ini tengah bersaing dengan 98 inovasi lain dari berbagai daerah di Indonesia  untuk masuk dalam Top 40 Inovasi terbaik se-Indonesia.

“Pada Sinovik tahun ini, Kota Yogyakarta mengajukan 9 inovasi dari 5 OPD kemudian dari seleksi yang dilakukan oleh Kemenpan RB, Keluar Bersama masuk dalam 99 inovasi terbaik dan saat ini tengah berjuang agar dapat masuk ke dalam 40 besar Inovasi terbaik se-Indonesia” Tutur Kepala Bagian Organisasi Setda Kota Yogyakarta, Drs. Kris Sarjono Sutejo, MM ketika ditemui usai paparan di hadapan Tim Juri Sinovik 2017, Rabu (26/4) sore di Gedung Kemenpan-RB, Jakarta

“Keluar Bersama” sendiri adalah inovasi layanan terpadu dokumen kependudukan yang diinisiasi oleh Kecamatan Danurejan di mana setiap bayi yang lahir akan mendapat lima dokumen sekaligus, yaitu Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Kartu Identitas Anak (KIA), Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, dan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Dituturkan oleh Camat Danurejan, Budi Santosa, Inovasi ini dilakukan untuk memudahkan pelayanan kependudukan bagi warga Danurejan, terutama ibu hamil dan bayi yang dikandungnya

“Dulu proses pengurusan lima dokumen tersebut dilakukan secara parsial, namun dengan adanya Keluar Bersama, pengurusan dokumen sudah terintegrasi sehingga memudahkan warga” Katanya

Lebih lanjut, Budi menjelaskan, selain memudahkan warga dalam mengurus dokumen kependudukan, inovasi tersebut juga berdampak  pada waktu layanan yang semakin singkat, kepemilikan akta kelahiran dan KIA yang meningkat.

“Dulu untuk mengurus dokumen-dokumen tersebut perlu waktu satu bulan, tapi sekarang semua dapat diselesaikan dalam waktu maksimal dua minggu, selain itu dengan diimplementasikannya “Keluar Bersama” kepemilikan Akta Kelahiran meningkat dari 83,74% di tahun 2015 menjadi 95,26% di tahun 2016, demikian juga KIA yang naik dari 31,55 % di tahun 2015 menjadi 62,15% pada tahun 2016” Jelas Budi.

Sejak diluncurkannya inovasi ini pada bulan Desember tahun 2015 silam, inovasi ini terus berkembang sehingga melahirkan inovasi lain seperti kegiatan jemput bola KIA yang dinamakan TUNTAS (1 Anak 1 Identitas) dan e-SAMARABA (e-Sakinah, Mawadah, Warohmah, Barokah). Selain itu, Inovasi ini juga diadopsi oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dindukcapil) Kota Yogyakarta untuk melakukan kemitraan dengan beberapa Rumah Saki negeri dan Swasta di Kota Yogyakarta untuk menerapkan sistem kependudukan terpadu bagi bayi yang baru lahir.

Diungkapkan oleh Pj. Walikota Yogyakarta Drs. Sulistyo, SH, CN, Inovasi yang dilakukan oleh Kecamatan Danurejan merupakan bentuk keberhasilan pelimpahan kewenangan yang diterapkan di Pemerintah Kota Yogyakarta di mana wilayah diberi kewenangan untuk menyelesaikan masalah yang ada serta melakukan perencanaan dan pembangunan sendiri.

“Pelimpahan kewenangan akan memotivasi wilayah untuk berinovasi dan kemudian saling mendukung dan saling mengadopsi. Seperti misalnya inovasi Keluar Bersama, harapannya nanti bisa direplikasi di seluruh kecamatan di Kota Yogyakarta, atau bahkan daerah lain.Pemkot akan mendukung hal ini” Pungkas Sulistyo (ams)