Dibuka Jokowi, Inacraft Angkat DIY Jadi Ikon

Presiden Republik Indonesia,  Ir. H. Joko Widodo membuka pameran kerajinan tangan Indonesia International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2017, Rabu (24/4) pagi tadi di Jakarta Convention Center, Senayan. Presiden dalam sambutannya mengapresiasi perkembangan dunia kerajinan dan industri kreatif di Indonesia. Presiden meyakini, kedua hal tersebut nantinya dapat menjadi penunjang perekonomian Indonesia

“Industri kerajinan, industri kreatif Indonesia telah tumbuh dengan sangat cepatnya, tumbuh dengan menakjubkan dan ini menggembirakan kita semua. Saya meyakini masa depan Indonesia akan ada di industri kerajinan, industri kreatif” Tutur Presiden

Lebih lanjut, Presiden menegaskan agar para pengrajin tidak cepat berpuas diri dengan hal tersebut karena hingga saat ini, promosi dan pemasaran produk kerajinan tersebut masih belum tergarap dengan baik. Presiden meminta agar pelaku usaha kerajinan lebih agresif dalam memasarkan produknya, termasuk salah satunya memanfaatkan teknologi informasi juga melalui ajang seperti Inacraft

“Kreatifitas saja tidak cukup jika susah diakses oleh buyer. Masih banyak buyer yang tidak tahu bahwa produk-produk yan dicari ada di Indonesia. Kita harus jemput bola kepada pembeli, jangan menunggu pembeli datang menumukan kita. Interaksi dengan pembeli jauh lebih mudah sekarang ini dengan adanya internet, bisa pakai e-dagang, e-commerce, online store maupun web. Selain itu menurut saya Inacraft adalah tempatt yang paling baik untuk berpromosi karena dengan Inacraft penjual dan produsen bisa bertemu langsung dengan pembeli dari pasar internasional” Tegasnya.

Selain itu, Presiden juga berpesan agar para pengrajin terus memperhatikan kualitas produknya, menurut presiden, beberapa kriteria yang harus diperhatikan antaranya produk yang dihasilkan harus on spec atau sesuai dengan spesifikasi yang diminta pembeli, on budget atau sesuai anggaran pembeli, dan on time delivery atau harus tepat waktu

“Juga jangan melupakan kemasan, buat kemasan sebagus mungkin, semenarik mungkin, karena seringkali kemasan bisa membuat pembeli jatuh cinta pada pandangan pertama” Imbuh Presiden.


Sementara itu, Menteri Perdagangan RI, Enggartiasi Lukita mengungkapkan bahwa meski saat ini pasar kerajinan global mengalami pertumbuhan negatif sebanyak 12 persen, tapi ekspor kerajinan dari Indonsua justru meningkat 1,35% dari total pasar dunia

“Walau demikian pangsa pasar kita baru 1,41 % , ini harus jadi perhatian kita dan memacu agar kita dapat meningkatkan market hare” Katanya

Pada perhelatannya tahun ini, Daerah Istimewa Yogyakarta terpilih sebagai ikon dengan tema “The Magnigicence of Yogyakarta”. Dari tema tersebut, kreatifitas warga Yogyakarta diharapkan mampu menarik semangat para seniman muda tanah air untuk berkarya di sektor industri handicraft. Dalam pameran ini, Daerah Istimewa Yogyakarta memperoleh paviliun khusus yang menampilkan berbagai kerajinan dan kesenian khasnya, sementara Kota Yogyakarta menghadirkan 14 pengrajin binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Terkait dengan penyelenggaraan Inacraft 2017, Pj. Walikota Yogyakarta Drs. Sulistyo, SH, CN, M.Si berharap pengrajin asal Kota Yogyakarta dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan produk-produknya ke khalayak yang lebih luas, Sulistyo juga meminta agar pengrajin bisa menjadikan Inacraft sebagai ajang bagi pengrajin untuk memperluas wawasan

“Melalui event ini harapannya pengrajin bisa saling bertukar informasi dan menambah wawasan sehingga nantinya bisa mendorong mereka untuk terus berinovasi” Pungkasnya. (ams/foto:Kemensetneg RI)