Benchmarking Tingkat III Angkatan 50 Kementrian Agama

Dalam rangka acara Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan ke-50. Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama melakukan kunjungan ke Pemerintah Kota Yogyakarta. Kunjungan yang dilakukan pada hari Rabu (26/04/17) ini diikuti oleh 30 orang peserta diklat. Kunjungan ini diterima langsung oleh staf ahli Walikota Yogyakarta bidang perekonomian dan pembangunan Bejo Suwarno di ruang rapat Yudhistira komplek balaikota Yogyakarta. Sebagai narasumber Darsono M.Si Kasi Pengembangan Kinerja Dinas Penanaman Modal dan Perizinan kota Yogyakarta, dr Lana Unwama Kasi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dan Agus Arif Nugroho, SSTP, Camat Gondomanan memberikan paparan tentang inovasi sesuai dengan instansi masing-masing pembicara.

Darsono selaku memaparkan mengenai perubahan nama instansi dari “dinas perijinan”menjadi Dinas Penanaman Modal dan Perizinan pada tahun 2017 ini. Dibandingkan dengan instansi serupa di kota-kota lain, dinas Penanaman Modal dan Perizinan Kota Yogyakarta memiliki keunikan tersendiri. Di instansi ini birokrasi tidak tergantung pada kinerja OPD lain, sehingga pemohon cukup menyelesaikan administrasi perijinan di satu tempat saja.

Sebagai narasumber kedua, dr Lana memberikan pemaparan mengenai inovasi pelayanan Yogyakarta Emergency Service (YES). Inovasi ini merupakan pengembangan dari layanan panggilan ambulan darurat ke nomor 118 di area kota Yogyakarta. Selain mengirimkan ambulan pada kejadian darurat, operator dari layanan ini juga memberikan dukungan konsultasi penanganan kejadian gawat darurat. Meskipun terbilang cukup sederhana, ternyata dalam prakteknya inovasi ini cukup sulit diterapkan mengingat pemerintah harus menjalin kerja sama dari berbagai pihak terkait seperti operator telepon, rumah sakit swasta, sumber daya manusia dan lain sebagainya.

Dan narasumber ketiga Agus Arif Nugroho, SSTP camat dari kecamatan gondomanan memaparkan tentang pelayanan publik di gondomanan. Menurutnya tidak ada inovasi khusus di kecamatan ini, yang dilakukan hanyalah perubahan-perubahan kecil manfaatnya akan dirasakan langsung baik secara fisik maupun psikologis oleh masyarakat. Contohnya adalah perubahan loket layanan di kantor kecamatan menjadi meja pelayanan tanpa sekat sama sekali antara petugas pelayanan dengan pengunjung kantor kecamatan. Dengan bentuk ini diharapkan masyarakat akan merasakan interaksi langsung yang lebih dekat dengan petugas pelayanan.

Mendengarkan ketiga pemaparan dari narasumber tersebut, peserta diklat tampak sangat antusias mengikuti kunjungan ini. Diharapkan melalui pemaparan dalam kunjungan ini peserta diklat akan memperoleh ilmu dan pengalaman yang bisa diterapkan kelak sebagai seorang pemimpin. (Dan)