MD Aluminium. Ketekunan Yang Berbuah Sukses

Berawal dari ilmu yang di dapat dari sang mertua, Sudiran warga RT 67/RW 18 Danunegaran Mantrijeron Yogyakarta ini memulai usahanya. Usaha kerajinan rumah tangga berbahan dasar alumunium ini dirintisnya sejak tahun 1980.

Ia menceritakan bahwa kala itu ketika masih menumpang tinggal di rumah mertuanya Ia merasa perlu melakukan upaya yang nyata untuk dapat menghasilkan uang untuk membeli sesuap nasi.

“Awalnya dulu saya membantu mertua saya yang merupakan seorang pengrajin aluminium yang dibuat menjadi piala, setelah itu saya beranikan sendiri untuk membuka usaha kerajnan aluminium” kata bapak 73 tahun ini.

Mengusung nama MD (Mbah Diran) Aluminium sebagai nama usahanya, kini Ia dibantu 5 pegawai yang merupakan tetangganya, mereka bahu membahu mempertahankan eksistensinya di bidang kerajinan berbahan dasar aluminum.

“Dalam proses pengerjaannya saya melibatkan 5 orang pekerja. Dulu karyawan saya ada 13 orang namun karena pekerjaan tidak sebanyak dulu, saya lebih memilih melimpahkan sebagian pekerjaan ke mitra kerja saya sesama pengrajin dan saya fokus untuk memasarkan dan penyediaan bahan baku” kata bapak 4 anak ini.

Namun meski hanya di bantu 5 karyawan pemesan hasil karya Sudiran ini datang dari berbagai kota di Indonesia. Bahkan Karya Mbah Diran ini kini telah mampu merambah pasar ekspor.

"Perlahan tapi pasti, masyarakat mulai meminati produk kami, sebab furniture dari aluminium memiliki beberapa keunggulan yakni tidak cepat rusak, tidak lapuk, desain minimalis, lebih ringan dan stailnya lebih modern," ujarnya.

Hampir semua bentuk bisa di buat oleh Mbah Diran seperti Asbak, Tempat Lilin, Mangkok, Piring, Figura, Tempat Tisu, Tempat Sabun, Lampu Meja, Vas  dan asesoris lainnya yang terbuat dari bahan aluminium.

Ia mengatakan prospek usaha kerajinan aluminium sangat menjanjikan karena masyarakat di Indonesia mulai melirik furnitur yang terbuat dari bahan aluminium dibandingkan dengan furnitur yang terbuat dari kayu dan perak yang harganya relatif mahal.

“Saat ini dengan ada atau tidak adanya pesanan, kami tetap rutin berproduksi sebagai stok produk yang sewaktu-waktu bisa kami pasarkan,” jelasnya.

Saat di tanya tentang pemasarannya, Ia mengaku menggunakan media online untuk memasarkan produknya.

“Untuk pemasaran lewat internet saya biasa di bantu anak saya, biasanya menggunakan, facebook, Blog, dan situs jual beli online” ungkapnya.

Selain memasarkan melalui internet, Diran juga mempunyai kios di pasar Beringharjo, tepatnya ada di lantai satu blok E.“Setiap hari saya juga jualan di pasar Beringharjo” ungkapnya

Dengan harga 5 ribu hingga 600 ribu berbagai kerajinan dari aluminium tersebut laris manis hingga terjual 500 pcs setiap bulannya

Saat ditanya kendalanya ia mengatakan hanya ada sedikit kendala yakni menyangkut permodalan yang di gunakannya untuk menambah stok barang dagangan.

“Terutama ketika musim liburan pasti banyak wisatawan yang mampir ke kios dan memesan dari internet” ujarnya.

Ia berharap usaha yang di rintisnya ini tidak akan mati di telan kemajuan jaman. “Saya harap dengan semakin majunya teknologi informasi usaha saya ini semoga semakin maju dan tidak akan mati” ungkapnya. (Han)