Ribuan Nyamuk Dilepas Di Kelurahan Wirogunan

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pemberantasan sarang nyamuk aedes aegypti guna mengurangi kasus demam berdarah dengue (DBD).

Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melepaskan nyamuk pemandul Aedes aegypti, atau nyamuk yang mengandung bakteri wolbachia

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Fita Yulia Kisworini, Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Yogya pada tahun 2016 cukup tinggi.

“Pada 2016, kasus DBD di Kota Yogya tercatat sebanyak 1.076 kasus dengan 13 kasus meninggal dunia. Sementara data Januari 2017 tercatat sebanyak 53 kasus” ujarnya.

Ia mengungkapkan pada tahun 2017 ini  pihaknya akan melepaskan nyamuk ber wolbachia di 12 kelurahan. "Pada bulan Agustus 2016 lalu kami sudah melepas nyamuk ber-Wolbachia di tujuh kelurahan. Sekarang ditambah 12 kelurahan lagi” katanya Rabu (22/3).

Ke 12 Kelurahan ini adalah Kelurahan Cokrodiningratan, Terban, Pringgokusuman, Sosromenduran, Baciro, Suryatmajan, Tegal Panggung, Ngupasan, Muja Muju, Kadipaten, Patehan, Wirogunan, Warungboto, Mantrijeron, Sorosutan dan Bangunharjo, Sewon Bantul yang berbatasan dengan Kota Yogyakarta.

Sementara itu menurut Peneliti  utama EDP Yogya,  Adi Untarini, merupakan hal yang tepat bila kota Yogya dipilih sebagai wilayah pelepasan nyamuk ber-Wolbachia karena Kota Yogya memiliki kasus DBD yang terbilang tinggi

“Nyamuk ber-wolbachia ini mampu menghambat penularan virus dengue di dalam tubuh nyamuk sehingga nyamuk tidak mampu menularkan virus dengue kepada manusia” katanya usai menyerahkan ember yang berisi nyamuk ber-Wolbachia ke ketua LPMK Prenggokusuman.

Utarini menargetkan, dalam 14 bulan ke depan, 40 persen daerah di wilayah Kota Yogyakarta telah disebari nyamuk ber-wolbachia. “Kami akan meletakkan bibit-bibit nyamuk itu di tiap 50 meter,” katanya. Hal ini mengingat daya jelajah nyamuk tersebut hanya 200 meter.

Ia mengungkapkan sekarang sudah waktunya dilakukan penyebaran yang lebih luas dengan harapan bisa menekan kasus demam berdarah yang ternyata mengalami peningkatan.

"Namun peran warga juga diperlukan dalam hal ini agar mampu menjaga stabilitas di wilayahnya. Artinya, meski sudah ada nyamuk berwolbachia, namun pencegahan seperti menjaga kebersihan lingkungan harus tetap dijalankan," katanya.

Penjabat Walikota Yogyakarta, Sulistyo berharap angka kasus DBD di Kota Yogyakarta turun. "Bagi warga yang ketitipan nyamuk ber-wolbachia semoga bisa turut memelihara telur agar nyamuk ber-wolbachia dapat berkembang biak dengan nyamuk DBD sehingga tidak lagi membawa DBD," katanya. (Han)