Dluwang Art, Ubah Koran Bekas Jadi Kerajinan Bernilai Tinggi

Mungkin tidak pernah terbayang jika koran bekas bisa menjadi barang yang memiliki nilai jual hingga jutaan rupiah. Namun di tangan Briane Novianti kumpulan koran bekas tersebut dapat menjadi berbagai kerajinan tangan bernilai ekonomi tinggi.

Pemilik Dluwang Art tersebut telah mampu mengubah Koran bekas menjadi berbagai kerajinan seperti sandal, tas, boks, miniatur, frame foto, frame kaca, dan souvenir. Tak hanya itu dengan Koran bekas ia mampu mengubahnya menjadi miniatur Tugu Yogya, Menara Eiffel, vespa, dan sepeda onthel.

Novi, sapaan akrabnya mengaku ide awal penggunaan koran bekas sebagai bahan bakunya untuk membuat kerajinan adalah karena ia sering melihat kertas koran yang dibiarkan bertumpuk tumpuk tanpa diolah. Dari koran bekas itulah ia mulai berfikir agar tumpukan koran tersebut dapat digunakan lagi.

Selain itu tekstur dari kertas koran ternyata mudah dilusuhkan dan dibentuk, sehingga dapat memenuhi keinginannya untuk membuat pernak-pernik seperti  perabotan rumah tangga.

“Selain untuk berbisnis, misi Dluwang art adalah menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan, khususnya pemanfaatan limbah kertas koran yang makin lama makin banyak lantaran semakin banyaknya kantor-kantor media cetak di Indonesia” ujarnya belum lama ini.

Novi mengaku meskipun semua kerajinannya berbahan kertas koran, namum kerajinan yang ia hasilkan mampu tahan terhadap air karena Novi telah menemukan formula anti air untuk setiap produknya.

“Produk ini saya dipastikan kuat dan tahan air karena ada dua lapisan di bagian luarnya, pertama dilapisi dengan lem kayu untuk memperkuat dan kedua adalah lapisan pernis untuk mengkilapkan serta mencegah air masuk kedalam pori-pori kertas. Sehingga produk ini dipastikan kuat dan tahan air” ungkapnya.

Meski ia sudah menemukan formula agar produknya tahan terhadap air, tentu saja formula tersebut tidak langsung jadi.

“Pada awalnya saya tidak langsung mendapatkan formula tersebut, saya harus melalui percobaan berkali-kali, akhirnya saya menemukan formula yang pas sehingga bisa menghasilkan produk yang layak untuk dijual” tandasnya.

Untuk hasil kreatifitasnya, Novi membandrol harga mulai dari 20 ribu hingga 250 ribu. Sedangkan untuk pemasaran produknya. Ia menggunakan system pemasaran online, karena dengan pemasaran sistem online produk – produknya bisa di lihat dari penjuru dunia.

“Untuk dalam negeri hampir seluruh kota di Indonesia pernah memesan produk kita, sedangkan untu luar negeri, produk kami sudah diekspor sampai Amerika’ katanya.

Sekarang pemilik Dluwang art yang beralamat di Ledok Tukangan RT 01, RW 01. Yogyakarta tersebut sudah bisa memberdayakan masyarakat sekitar.

Tak sampai disitu, ketekunan dan keseriusan Novi dalam mengolah koran bekas telah mampu menghantarkannya meraih penghargaan dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogya tahun 2016 kategori Originalitas produk. (Han)