Dorong Program KB sebagai Gaya Hidup, Kantor KB Yogyakarta Adakan Lomba Paduan Suara

Bertempat di Ruang Bima Balaikota Yogyakarta, pada Rabu (23/8/2016) pukul 10.00 hingga 14.00 digelar Lomba Paduan Suara dengan Lagu Wajib Mars Keluarga Berencana (KB). Acara didesain untuk menginternalisasi Program KB sebagai gaya hidup.

“Dengan diadakannya Lomba Mars Keluarga Berencana, gema pembangunan program Keluarga Berencana diharapkan dapat dihayati dan dapat menjadi bagian gaya hidup masyarakat Kota Yogyakarta menuju Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera,” ujar Ketua Penyelenggara, Eti Suciati.

Menurutnya, lirik lagu yang mudah diingat dan dihapal serta makna yang dalam dan mengandung motivasi kehidupan yang baik diharapkan dapat menjadi dorongan bagi keluarga keluarga di Kota Yogyakarta untuk melaksanakan program kependudukan KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).

“Permasalahan Program Kependudukan KB dan Pembangunan Keluarga di Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain TFR (Total Fertility Rate) hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2012 yang mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan hasil SDKI Tahun 2007, yaitu 1,8 menjadi 2,1. Artinya, sambung Eti, selama masa reproduksinya, setiap perempuan mempunyai anak antara 2 sampai 3,” jelas Eti.

Permasalahan selanjutnya adalah kenaikan kepesertaan KB Aktif yang tidak signifikan, serta angka unmetneed yang masih tinggi. Unmeetneed adalah usia subur, tetapi tidak ikut KB apa pun. Semua itu merupakan indikator yang sangat perlu diperhatikan.

“Hal ini menjadi tantangan bagi kita semua, terutama yang bertugas sebagai pengelola program Kependudukan Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga di Kota Yogyakarta,” ucap Ketua Penyelenggara.

Pemenang Lomba

Lomba Mars KB diikuti 7 Kelompok Paduan Suara dari 7 Kecamatan dengan Dewan Juri: guru SMA Santa Maria, Pancasona Adji; serta guru Sekolah Menengah Musik, Febria Daruwati dan Yohana Lilik S.

Selain Lagu Wajib Mars KB, ada pula Lagu Pilihan, seperti Ilir Ilir, Jangkrik Genggong, Gambang Suling, Cublak Cubluk Suweng, Gundul gundul Pacul, Padang Rembulan, Suwe Ora Jamu, dan Dondong Opo Salak.

Juara Pertama diraih Kecamatan Kraton yang bernomor undian 2 dengan nilai 1917, serta mendapatkan tropi tetap dari Kantor KB dan uang pembinaan sebesar Rp3 juta.

Pada posisi Juara Kedua, ada Kecamatan Pakualaman yang bernomor undian 7 dengan nilai 1872, serta berhak atas tropi tetap dari Kantor Keluarga Berencana Kota Yogyakarta dan uang pembinaan sebanyak Rp2,5 juta.

Juara Ketiga jatuh pada Kecamatan Mantrijeron yang bernomor undian 1 dengan nilai 1812, serta mendapatkan tropi tetap dari Kantor Keluarga Berencana Kota Yogyakarta dan uang pembinaan sebanyak Rp2 juta. (Christina Haryani/Ka KBKotajogja)