Profesor Yuhei Takahashi dan Mahasiwa Universitas Nagayo Jepang Kunker ke Pemkot Jogja

Mahasiswa dari Universitas Universitas  Nagoya Jepang melakukan kunjungan kerja  sekaligus studi banding ke Pemerintah Kopta Yogyakarta, Jumat, (05/08/2016). Mereka didampingi oleh Profesor  Dr. Yuhei Takahashi  dan  diterima di Ruang Yudhistira Balaikota Yogyakarta oleh staf ahli Bedjo Suwarno mewakili  Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti.

Takahashi mengatakan maksud dan tujuannya ke kota Yogyakarta dalam rangka pengumpulan data di bidang Perencanaan Kota dan Kebijakan Lingkungan (City planning and Envirounmental Policy) yang telah dijalankan pemerintah Kota Yogyakarta selama ini. Takashi dan para mahasiswa  berkunjung ke pemerintahan kota Yogyakarta  untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh Pemkot Jogja , berkaitan dengan penanganan bencana yang ditimbulkan meletus gunung api Merapi, pengananan lingkungan hidup yakni  pengelolaan sampah, pengelolaan transportasi  dan perencanaan pembangunan di kota Yogyakarta.

Profesor Takahashi juga ingin mengetahui bagaimana masyarakat Yogyakarta  hidup berdampingan dengan alam, termasuk mengantisipasi bahaya gunung berapi. Mereka juga ingin tahu bagaimana pemerintah dan masyarakat Yogyakarta   melestarikan reruntuhan banguan bersejarah (heritage) dan memamanfaatkan untuk kepentingan masyarakatnya serta  bagaimana mengembangkan industri lokal misalnya, manufaktur perak dan lainnya. Mereka juga ingin mengetahui kebijakan dan manajemen dari Pemerintah kota Yogyakarta berkaiatan dengan beberapa hal di atas.

 

Menjawab keinginan dari Prof. Takahashi dan para Mahasiswa, Pemkot Yogyakarta menghadirkan nara sumber dari beberapa SKPD terkait seperti Kepala Badan Lingkungan Hidup, Ir. Suyono, Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Yudho dan staf terkait dari BPBD dan Bappeda Kota Yogyakarta.

 

Kepala BLH Kota Yogyakarta Ir. Suyono menjelaskan bahwa jumalah penduduk kota Yogyakarta 410.569 jiwa. Hal ini juga kan mempengaruhi produksi sampah di kota Yogyakarta. Diperkirakan sampah yang dihasilkan perhari sebanyak 250 ton. Jumlah sampah yang diangkut menuju Tempat Pembuangan Akhir kurang lebih 180 ton perhari. Sedangkan tingkat pelayanan yang diberikan oleh BLH diperakan hanya sekitar 85 persen. Dengan kondisi seperti ini kepala BLH berharap masyarakat adanya kesadaran dari segenap masyarakat untuk mengelola sampah sendiri dimulai dari sumbernya, yakni di masing masing rumah tangga atau tempat usaha.

 

Suyono menambahkan kendala lain yang dihadapi oleh Kota Yogyakarta adalah belum memiliki sendiri Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. TPA (Piyungan) yang ada sekarang merupakan lahan yang disewakan.

 

Dikatakan, volume  sampah yang dibuang di TPA Piyungan sangat besar yakni 250 ton perhari. Hal ini akan mengakibatkan usia TPA akan menjadi semakin pendek.”Sampah yang dibuang ke TPA (Piyungan) setiap hari 250 ton. Ini sangat besar. Ini juga akan memperpendek usia TPA itu. Lagipula biaya opearsionalnya juga sangat tinggi. Rp. 2 miliar per tahun,” ujar  Suyono.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Wirawan Haryo Yudo mengatakan Kota Yogyakarta memiliki beberapa isu klasik berkaitan dengan manajemen perhubungan. Satu diantaranya adalah masalah perparkiran dan kemacetan lalu lintas.  Mengingat luas wilayah Kota Yogyakarta yang sangat sempit hanya 32 kilometer persegi, maka masalah parkir dan kemacetan menjadi hal yang selalu menjadi perhatian Pemkot Yogyakarta. Pemkot melalui Dinas Perhubungan dituntut untuk melakukan inovasi diantaranya dengan membuka  kantong-kantong parkir. Namun hal ini diakui Haryo, masih menjadi kendala, terutama di masa liburan panjang atau akhir pekan. “Kita masih kewalahan apabila masa weekend atau long weekend. Beberapa ruas jalan seperti di kawasan Malioboro dan lainnya akan menjadi macet. Karena semua kendaraan masuk ke sana, sedangkan jalannya tidak bertambah lebar,” ujar Haryo.

 

Sementara itu, Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti dalam sambutannya yang dibacakan oleh Bejo Suwarno, menyampaikan ucapan selamat dan apresiasinya kepada Profesor Yuhei Takahashi dan mahasiswanya untuk melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah kota Yogyakarta.  Dirinya berharap kunjungan ini dapat bermanfaat bagi kedua belah pihak.(@mix)