Peringatan Harganas XXIII, Kantor KB Kota Yogyakarta Pamerkan Karya UPPKS Binaan

Pada Peringatan Hari Keluarga Nasional atau Harganas XXIII Tahun 2016, Pemerintah Kota Yogyakarta mendirikan Stand Kantor Keluarga Berencana yang memamerkan berbagai kerajinan, karya kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) binaan.

“Ada tas batik dan tas rajut dari Kecamatan Umbulharjo, kerajinan sandal kulit dari Kecamatan Mergangsan, kaos bertemakan khas Djogja dari Kecamatan Wirobrajan, setelan baju anak dan blangkon bertemakan khas Djogja pula dari Kecamatan Gondomanan, serta kerajinan Batik Tulis dari Kecamatan Jetis,” ujar Kepala Kantor Keluarga Berencana Kota Yogyakarta, Eny Retnowati.

UPPKS yang ikut dipamerkan di stand Kantor Keluarga Berencana Kota Yogyakarta, sambungnya, merupakan binaan Seksi Kegiatan Keluarga Sejahtera.

Puncak Acara Harganas XIII dihadiri Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo pada Sabtu, (30/7/2016) pukul 09.00 WITA di Alun-Alun Rumah Jabatan Gubernur Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Meskipun sebenarnya, Hari Keluarga Nasional jatuh pada 29 Juli setiap tahunnya.

Tema Harganas XXIII Tahun 2016, ‘Harganas Merupakan Momentum Upaya Membangun Karakter Bangsa Mewujudkan Indonesia Sejahtera’.

Sementara itu, Ketua PKK Nasional sekaligus Ketua Umum Kegiatan Harganas XXIII, Erni Tjahjo Kumolo mengatakan, Hari Keluarga Nasional harus dijadikan momentum pembentukan keluarga menjadi berkualitas. Salah satu caranya, orangtua bisa membentuk karakter anak sejak dini.

Guna membentuk karakter yang berkualitas sejak dini, sudah menjadi kewajiban PKK Tingkat Nasional untuk melakukan pelatihan, pembinaan, pemberdayaan kepada keluarga, untuk meningkatkan kualitas serta kesejahteraaan keluarga, melalui lembaga yang membidanginya.

Kegiatan pada Harganas XXIII Tahun 2016 di antaranya Pameran Dagang dari Kelompok  UPPKS binaan dari SKPD tiap provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia, Seminar IFA (Internal Visual With Acidity Acid atau pencukaan), dan cara pap smear (pemeriksaan sel dari mulut rahim yang dilakukan di bawah mikroskop), serta Seminar tentang GENRE (Generasi Berencana).

Antisipasi Ledakan Penduduk

Mengingat ledakan penduduk yang tak terkendali dan akan menimbulkan berbagai masalah sosial serta mengancam kestabilan negara, pemerintah mulai menggalakkan Program Keluarga Berencana secara gencar.

Melalui pembentukan kader-kader Keluarga Berencana di tiap RT seluruh Indonesia dengan cara mengikuti program KB, baik itu IUD, Suntik, implant, dan KB Pria, bertujuan untuk mengendalikan ledakan penduduk dan meminimalkan masalah masalah sosial

Diharapkan, dengan adanya program KB Dua Anak Cukup maka akan terpenuhi segala kebutuhan ekonomi dan pendidikan.

Namun, semua itu dirasa belum cukup. Selain menjadi peserta KB, perlu adanya pembinaan keluarga, agar bisa menjadi keluarga harmonis dan berkualitas, serta diharapkan, kelak peserta KB bisa mendidik putra-putrinya menjadi generasi berakhlak baik. Bukankah pilar negara yang kuat didasari oleh keluarga berencana, keluarga harmonis, keluarga berkualitas, serta keluarga beriman dan berakhak?

Betapa penting diadakan Peringatan Hari Keluarga Nasional setiap tahun pada 29 Juli.(Penulis: Christina Haryani/Staf Kantor KB Kota Yogyakarta)