Jogja Gempita, Ekspresi Dukungan Warga Untuk Pilwali 2017

Ratusan warga kota Yogyakarta mengekspresikan dukungan mereka untuk Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwali) Yogyakarta 2017 melalui acara Jogja Gempita yang merupakan akronim dari Jogja Gumregah Pilih Walikota dan Wakil Walikota yang diselenggarakan di Area Car Free Day Titik Nol, Minggu (31/7) pagi.

Dalam acara yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta ini, ratusan masyarakat bersama jajaran penyelnggara Pilwali 2017 melasanakan berbagai kegiatan seperti senam massal, lomba selfie, penandatangan banner, dan berbagai acara hiburan lainnya. Dikatakan oleh Wawan Budiayanto selaku Komisioner KPU Kota Yogyakarta, kegiatan tersebut dimaksudkan sebagai bagian dari sosialisasi Pilwali Yogyakarta Tahun 2017.

“Kegiatan ini merupakan sosialisasi yang kami lakukan pada masyarakat dengan kemasan fun dan entertainment agar mengesankan pilwali mendatang merupakan kegiatan yang menggembirakan sehingga mampu menarik partisipasi masyarakat Kota Yogyakarta” Jelas Wawan.

Lebih lanjut, Wawan menuturkan bahwa Pilwali menjadi bagian yang tidak lepas dari dinamika Kota Yogyakarta.  Menurutnya, Pilwali yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 Februari tahun depan merupakan momen penting bagi warga Kota Yogyakarta karena perhelatan demokrasi tersebut akan mampu merealisasikan hak-hak kedaulatan warga Kota Yogyakarta, oleh karena itu pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan Pilwali Yogyakarta 2017 sebagai Pilwali yang transparan, akuntabel, dan berintegritas.

“KPU akan bekerjsa sungguh-sungguh menjadikan Pilwali 2017 menjadi Pilwali yang transparan, akuntabel, dan berintegritas. Walau penyelenggaraan ini menjadi tanggung jawab dan kewenangan KPU, namun Piwali merupakan hajat kita bersama, seluruh warga Kota Yogyakarta. Sehingga perlu adanya dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan Piwali yang berkualitas” Jelas Wawan.

Senada dengan hal tersebut, Sigit  Pamungkas dari KPU RI mengingatkan segenap masyarakat Kota Yogyakarta bersama KPU serta segenap stakeholder untuk menjaga Pilwali agar tetap bersih dan damai. Diungkapkan oleh Sigit, aspek kedamaian merupakan pondasi bagi penyelenggaraan Pilwali yang berkualitas.

“Damai dan Pemilu maupun Pilkada merupakan indikator kesehatan bagi kegiatan tersebut. Jika faktor damai absen, maka hal-hal positif yang sebelumnya ada akan ternihilkan, seperti misal pembangunan yang baik dan masyarakat yang guyub akan rusak apabila ada konflik atau kerusuhan dalam pelaksanaan Pilwali”. Jelas pria yang juga menjabat sebagai dosen di FISIPOL UGM ini.

 Dalam kesempatan ini, Sigit juga mengingatkan berbagai rambu-rambu yang harus dipatuhi dalam pelakasnaan Pilwali, yakni tidak adanya politik uang, netralitas bagi mereka yang menjabat di isu pemerintahan, serta pantang mengangkat isu SARA dalam kampanye

“Jangan sekali-kali menggunakan cara politik uang, duite ora sepiro tapi dampaknya luur biasa. Selain itu, dalam kempanye Pilwali, yang didorong adalah kompetisi program kerja, bukan penggunaan isu-isu berbau SAR” Pungkas Sigit.

Sebagai bagian dari komitmen penyelenggara Pilwali untuk menciptakan Pilwali yang berkualitas, dalam acara ini segenap penyelenggara mendeklarasikan pakta integritas. Selain itu. Selain itu dalam kesempatan yang sama, KPU Kota Yogyakarta juga sekaligus meluncurkan maskot Pilwali 2017 berupa Gunungan. Dikatakan oleh Wawan, Gunungan ini memiliki makna “gunakan nurani Ngayogykarta nyaman”.

“Gunungan melambangkan tahap kehidupan yang kami asosiasikan dengan tahapan Piwali. Ujung yang lancip merepresentasikan bahwa warga Kota Yogyakarta sedang memilih pucuk pimpinan” Jelas Wawan. (ams).