Tim Evaluasi Pembangunan Kelurahan Tingkat DIY Terpesona Dengan Potensi Kelurahan Rejowinangun

Tim Evaluasi Pembangunan Kelurahan Tingkat DIY melakukan penilalian di Kelurahan Rejowinangun, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesra, Sulisyo dan diterima oleh Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (KPMP) Kota Yogya dan Segenap Unsur Forkompinka Kecamatan Kotagede. Penyambutan berlangsung secara meriah dengan berbagai atraksi kesenian yakni adanya penampilan tari edan-edanan.

Kepala KPMP Kota Yogya, Lucy Irawati, dalam sambutannya mengatakan berbagai kegiatan yang ada di Kelurahan Rejowinangun telah bersinergi dengan pembangunan Kota Yogyakarta sercara keseluruhan, terutama dalam pembangunan bidang kesehatan dan pendidikan sebagai pembangunan dasar masyarakat.

Banyak hal yang dilakukan dengan tujuan kebaikan di masyarakat diantaranya kampung bebas asap rokok, dan optimalisasi dana pendidikan untuk anak-anak PAUD.

"Program-program pemerintah sudah diterjemahkan oleh warga masyarakat Rejowinangun dengan berbagai kegiatan yang ada, terutama dalam bidang kesehatan dengan kampung bebas asap rokok dan program PAUD-nya “ katanya, Senin (6/6).

Sementara itu, Ketua Tim Evaluasi Pembangunan Kelurahan Tingkat DIY, Sulisyo mengatakan kedatangannya ke Kelurahan Rejowinangun adalah mereka ingin mencocokan apa yang sudah diverifikasi oleh Lurah Rejowinangun yakni seperti data-data terkait dengan peningkatan pelayanan, pembangunan, pengelolaan pemerintahan yang ada di Kelurahan Rejowinangun.

“Kegiatan verifikasi merupakan indikator untuk mengevaluyasi dan penilaian perkembangan pembangunan atas usaha masyarakat Kelurahan Rejowinangun, serta untuk mengetahui status tertentu dalam pencapaian hasil kegiatan pembangunan. Sehingga dapat mencerminkan tingkat kemajuan/keberhasilan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pembangunan dalam waktu satu tahun” ungkapnya

Melihat berbagai potensi dan perkembangan yang ada di Rejowinangun ini, Ia sendiri mengaku bangga dan terpesona. “Saya bangga dan terpesona melihat apa yang ditawarkan oleh Rejowinangun sepanjang perjalanan saya menuju kantor kelurahan. Melihat fakta ini saya merasa optimis terhadap implementasi pelimpahan kewenangan yang ada di Kota Yogyakarta” Ungkapnya.

Lurah Rwjowinganun, Retnaningtyas, mengungkapkan Kelurahan Rejowinangun sendiri merupakan salah satu kelurahan dari tiga kelurahan yang ada di Kecamatan Kotagede. Dalam membangun berbagai potensinya, Kelurahan Rejowinangun dibagi menjadi lima kluster yang masing-masing mewakili potensi yang ada. Pembagian kluster ini.

Menurutnya dilakukannya pembagian kluster tersebut agar semua potensi yang ada di Rejowinangun dapat berkembang dengan baik dan tidak saling bertabrakan.

Lima kluster tersebut meliputi Kampung Budaya Istimewa dengan unggulan kesenian Gejog Lesung, angklung, dan wayang berbahasa Inggris.

Kampung Kerajinan dengan hasil kerajinan kulit, fiber, kaos dan berbagai souvenir; Kampung Herbal sebagai sentra pembuatan jamu J'Ger (Jamu Gendong Rejowinangun).

 Kampung Kuliner dengan hasilnya berupa snack REMAJA (Rejo Makmur Jaya); dan yang terakhir.

Kampung Agro, di mana salah satu hasil olahannya, yaitu Kripik Daun Ron Renyah berhasil masuk dalam Museum Rekor Indonesia karena mampu mengolah kripik dari 272 jenis daun yang berbeda.

Dengan semua potensi yang dimiliki Kelurahan Rejowinangun Retnaningtyas optimis bahwa Kelurahan Rejowinangun akan bisa mewakili kota Yogya maju tingkat Provinsi.

“Malah saya optimis jika Kelurahan Rejowinganun bisa membawa nama harum Yogyakarta untuk perlombaan tingkat nasional” tandasnya. (Han)