Dra. Hj. Siti Fatimah, M.Pd. MAJU TINGKAT DIY, LOMBA KELUARGA SAKINAH

Menjadi orang tua merupakan sebuah anugerah, anak bukan milik orang tua dan menjadi orang tua merupakan proses yang panjang mulai dari merencanakan, kehamilan, melahirkan, mengasuh dan mendidik. Tidak saja terhenti disitu namun, orang tua selalu berkeinginan menjaga anaknya sampai akhir hayatnya, hal ini dikatakan Walikota Yogyakrta, Haryadi Suyuti dalam rangka penilaian Keluaga sakinah tingkat DIY, Rabu (25/05). Di Kediaman Dra. Hj. Siti Fatimah, M.Pd. Komplek puro Pakualaman.

Ditambahkan Walikota, menjadi orang tua bukan hanya terjadi dalam pola pengasuhan saja, mengajarkan pola pendidikan yang baik, menjaga anak dalam keadaan sehat fisik juga mental dan memiliki akhlak yang baik, serta menanamkan rasa Sosial yang tinggi, agar kelak ada kepedulian kepada sesama.

Karena pada dasarnya output dari sebuah keluarga adalah memiliki anak yang mandiri, berkarakter, produktif,bertanggung jawab dan menjadi bekal untuk generasi kedepan.Pola pengasuhan yang baik akan menghasilkan anak-anak yang berguna bagi keluarganya, masyarakat, serta bermanfaat bagi agamanya.

“Keluarga teladan memiliki makna yang sangat tinggi, artinya keteladanan keluarga akan memberikan kebaikan kepada masyarakat, kebaikan masyarakat akan memberikan kontribusi pada kebaikan bangsa dan negara. Jadi orang tua yang baik, godaannya sangat banyak, baik narkoba, pergaulan bebas, nilai sendi-sendi kehidupan, oleh karenanya kita sebagi orang tua harus cerdas mendidik secara pendidikan dan secara sosial”, imbuh Haryadi

Sementara itu menurut Prof. Dr. H Suwadi, M.Ph S.Pkj pemimpin rombongan yang sekaligus  ketua BP4 DIY menilai Perkawinan dan Kehidupan Berumah Tangga, menjelaskan, tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah menjadi acuan bagi keluarga lain dalam mewujudkan keluarga yang sakinah kepada masyarakat juga dalam rangka mewujudkan sebuah keluarga yang agamis dalam masyarakat di DI Yogyakarta.

Ditambahkan dia, adapun aspek penilaian yang menjadi indikator penilaian keluarga sakinah seperti pemahaman dan pengajaran agama Islam, pengamalan dan penghayatan kehidupan berbangsa, perkawinan dan kehidupan berumah tangga dan pengetahuan umum.

“ Penilaian di Kota Yogyakarta ini merupakan   hari ke empat atau urutan ke empat, selain penilaian yang saya sebutkan diatas, kami juga menilai kerapian, kebersihan tempat tinggal, keorganisasian, bisa mengaji, baik di keluarga maupun pada masyarakat. Pertimbangan-pertimbangan lain yang kami bisa masukan dalam penilaian, adalah dukungan dari keluarga, masyarakat sekitar, pemerintah setempat dan masih banyak aspek lain”, katanya. (ntp)