Kios Segoro Amarto Jadi Kios Pengendali Harga, Walikota : Bukan Pesaing Bagi Pedagang

Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Bank Indonesia Daerah Istimewa  Yogyakarta, Perum Bulog Jogja Divisi Regonal DIY, dan Bank BPD Daerah Istimewa mendirikan  sebuah kios  yang diberinama Kios Segoro Amarto. Keberadaan Kios Segoro Amarto diharapkan menjadi referensi terhadap harga  komoditas  pangan  di Kota Yogyakarta. Demikian ungkap Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti saat meresmikan kios yang berada di Serambi Timur Pasar Beringharjo Kota Yogyakarta, Sabtu, (14/05/16).

Dikatakan, Kios Segoro Amarto merupakan  tempat penyelenggaraan operasi pasar  di kota Yogyakarta  dalam rangka menyediakan   harga rujukan kepada pedagang pasar. Beridirinya kios  yang baru satu-satunya di Indonesia ini  bukan menjadikan pesaing bagi para pedagang . “Berdirinya kios ini bukan sebagai pesaing bagi  para pedagang pasar. Tetapi, menjaga stabilisasi harga kebutuhan pokok di Kota Yogyakarta. Keberadaan Kios Segoro Amarto sebagai referensi terhadap harga  dipasar. Sehingga kita melakukan tindakan  atau kebijakan apa  yang akhirya inflasi khususnya di bahan pangan ini bisa cepat direspon,” ujar Walikota.

Walikota menambahkan Pemerintah Kota Yogyakarta bersama BI, Bulog, dan BPD DIY berkomitmen untuk menjaga  tingkat inflasi di kota Yogyakarta  dibawah 4 persen.  “ Kita komitmen untuk menjaga inflasi di Kota Yogyakarta di bawah 4 persen,” tambahnya.

Untuk menjaga tingkat inflasi dibawah 4 persen menurut Walikota bukanlah suatau hal yang mudah.  Tetapi perlu  adanya pengendalian oleh semua pihak. “Nah, Ini suatu hal yang  tidak turun dari langit, tetapi juga harus dikendalikan. Harus (menjadi) spirit kita bersama-sama. Insya’allah bisa tercapai,” tegas Walikota.

Walikota juga berpesan kepada para pedagang pasar, agar tidak menjadikan kios itu sebagai tempat membelanjakan barang dengan jumlah besar (kulakan). “Kepada teman-teman di pasar tentunya  harapan kami adalah jangan sampai  Kios ini nggo (dipakai)  kulakan.  Di sini bukan tempat kulakan. Jangan sampai ini regone apik (harganya bagus) , Kulakan disini semua.  Ini adalah tempat informasi sekaligus menjaga  harga agar bisa termonitor bersama,” pesan Walikota. Dirinya juga  berharap kehadiran Kios Segoro Amarto ini dapat bermanfaat bagi pedagang dan seluruh warga masyarakat Yoyakarta dan warga masyarakat DIY.

Sementara itu, Kepala perwakilan Bank Indonesia (BI)  mengatakan bahwa  BI akan selalu menjaga komitmennya untuk menjaga inflasi di DIY dibawah 4 perssen.  Karena menurutnya  dengan tingkat inflasi di bawah empat persen maka akan menjaga kesejahteraan  masyarakat  dan mengurangi kemiskinan  yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sugit tejomulyono kepala Perum Bulog Divre DIY menambahkan akan siap menyediakan barang komoditas pangan agar tetap tersdia.  Untuk mengisi kios Segoro Amarto Sugit  mengatakan untuk sementara baru  berupa beras , minyak goreng, dan gula pasir.  “Kedepan lebih banyak (jenis)lagi,”  ujarnya.

Sekretaris TPID Kota Yogyakarta Ir. Sri Harnanik  melaporkan, Kios TPID Segoro Amarto didirikan atas  kerjasama 4 pihak yakni Pemkot Yogyakarta,  Bank Indonesia,  Perum Bulog dan BPD DIY. Masing-masing pihak memiliki peran dan fungsi masing-masing.  Pemkot Yogyakarta berperan menyiapkan Kios operasi pasar beserta sarana pendukungnya yang akan digunakan sebagai sarana operasi pasar di setiap hari Sabtu dan Minggu.  Bank Indonesia berperan menyampaikan promosi dan informasi terkait kegiatan di Kios Segoro Amarto. Perum Bulog berperan menyediakan  barang komoditas barang kebutuhan masyarakat dan Sumber daya Manusia dalam rangka operasi pasar dan Bank BPD DIY berperan memberikan dukungan terkait keberadaan Kios Segoro Amarto.

Komoditi dan Harga di Kios Segoro Amarto

Kios Segoro Amarto baru menyediakan bahan kebutuhan pokok berupa beras, gula dan minyak goreng. Beras terdiri dari beras merah Rp.10.000 (per kilogram) , beras Mentik Wangi Rp. 11.000, Mentik susu Rp. 12.000, Beras jenis C4 organik Rp. 10.000, C4 super Rp. 9.500, C4 medium Rp.8.500, minyak goreng Rp. 12.000, dan gula pasir Rp. 15.000. (@mix)