BPS Kota Jogja Akan Lakukan Sensus Ekonomi Pada Mei 2016

Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Yogyakarta menggelar Pelatihan Calon Petugas (PCL dan PML) Sensus Ekonomi 2016 di Hotel Cavinton, Senin (28/03).

Sensus Ekonomi (SE) tahun ini adalah yang keempat kalinya. SE akan dilaksanakan pada 1-31 Mei 2016 mendatang. Sensus Ekonomi dilaksanakan setiap 10 tahun sekali. Sebelumnya, SE telah dilakukan pada tahun 1986, 1996, dan 2006.

Sensus dilaksanakan di seluruh wilayah Republik Indonesia dan mencakup semua aktivitas ekonomi serta skala usaha, kecuali sektor pertanian.

Dalam laporannya, Kepala BPS Kota Yogyakarta Harjana mengungkapkan, peserta pada pelatihan gelombang I kali ini berjumlah 298 orang. Pelatihan calon petugas tersebut akan berlangsung sampai gelombang III. Total dari gelombang I sampai gelombang III adalah 865 peserta.

Kepala BPS DI Yogyakarta, Bambang Kristianto dalam sambutannya mengatakan, tujuan dari SE adalah pengumpulan dan penyajian data dasar seluruh kegiatan ekonomi.

“Hasil sensus akan jadi landasan penyusunan kebijakan, perencanaan, dan evaluasi pembangunan," ujarnya.

Adapun metode pendataan dalam SE 2016 antara lain dengan listing usaha/perusahaan, pendataan karakteristik UMKM, dan pendataan karakteristik Usaha Menengah Besar.

Sementara itu, dalam sambutannya, Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti mengutarakan, penting untuk terus meng-update segala data termasuk data perekonomian masyarakat, antara lain melalui Sensus Ekonomi 2016 guna memperoleh data kuantitatif yang akan menjadi bagian dari strategi kebijakan ekonomi.

“Hasil SE 2016 ini akan mengalir ke berbagai pihak baik pemerintah, swasta dan akademis. Data SE 2016 akan menjadi basis pembangunan di berbagai sektor dan skala baik mikro, kecil, menengah dan besar. Hasil SE 2016 ini selaras dengan program Nawacita pemerintah, yakni Nawacita ke-6 (meningkatkan produktivitas rakyat dan saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya) dan Nawacita ke-7 (Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik),” tuturnya.

Walikota menambahkan, dalam prosesnya nanti akan diterapkan sistem ranking bagi para petugas sensus. Bagi petugas yang terbaik akan mendapat reward senilai Rp 3 juta langsung dari Walikota. (cok)