Penyalahgunaan tinggi, BNNK lakukan Sosialisasi P4GN di Lingkungan Kerja

Mengawali tahun 2016, Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Yogyakarta melaksanakan Bimbingan Teknis Diseminasi Informasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) melalui Sosialisasi Tatap Muka di beberapa lingkungan kerja di kota yogyakarta. Dikatakan oleh Kepala BNNK Yogyakarta, Saptohadi, S.IP, Sosialisasi mengenai bahaya Narkoba di lingkungan kerja menjadi cukup penting karena tingginya penyalahgunaan narkoba di kalangan pekerja.  “Penyalahguna narkoba di kalangan pegawai, baik swasta maupun pemerintah menempati urutan tertinggi dengan prosentase 50,34 %, menyusul pelajar dan mahasiswa yakni 27,32 %, dan penyalahguna dari golongan yang tidak bekerja sejumlah 22,34 %” Ungkap Saptohadi di sela-sela acara sosialisasi yang dilaksanakan di PT Jogjatex, hari Jum’at (22/1) sore.

Menurut Saptohadi, selama ini permasalahan penyalahgunaan narkoba di kalangan pekerja seringkali luput dari perhatian, padahal karyawan merupakan golongan yang cukup rentan menjadi penyalahguna narkoba. “Penyalahguna narkoba bukan hanya dari remaja, ternyata fakta mengatakan kasus penyalahgunaan tertinggi berasal dari kalangan pekerja. Ini membuktikan bahwa pekerja merupakan golongan yang sangat rentan akan penyalahgunaan narkoba. Hal ini disebabkan berbagai faktor seperti tingginya tekanan kerja yang selalu dikejar target, pengaruh lingkungan, ketidakharmonisan keluarga, serta didukung oleh kemandirian ekonomi yang dimiliki pegawai sehingga mereka bisa dengan mudah membeli narkoba” Imbuh Saptohadi.

Sementara itu, dikatakan Pengawas Ketenagakerjaan Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta, Suharyana, SKM, M.Kes, penyalahgunaan narkoba di kalangan pekerja akan berdampak buruk pada kinerja pegawai sehingga mampu menurunkan produktivitas perusahaan “Pemakaian narkoba akan membawa dampak buruk, baik bagi penggunanya maupun lingkungan di sekitarnya. Pegawai yang memakai narkoba tentu akan menurun kinerjanya seperti tingginya absensi, sering datang terlambat, tidak stabilnya emosi pengguna narkoba juga dapat memicu perkelahian atau perselisihan dengan rekan kerjanya. Dampaknya bagi perusahaan tentu menurunnya produksi, daya saing, serta meningkatnya turnover pekerja. Hal ini tentu harus segera dicegah dan dikendalikan” Ungkap Suharyana.

Ditambahkan oleh Suharyana, agar lingkungan kerja bisa terhindar dari penyalahgunaan narkoba, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus diterapkan dan dilaksanakan dengan benar. Menurut Suharyana, selama ini, masih banyak perusahaan yang kurang memperhatikan K3. “Banyak perusahaan yang menerapkan K3 ketika sudah terjadi kecelakaan, padahal K3 diterapkan sebagai tindakan preventif. K3 tidak hanya mencakup kesehatan dan keselamatan fisik semata, namun juga psikis. K3 perlu diterapkan sebagai langkah-langkah pencegahan dan pengendalian penyalahgunaan narkoba di kalangan pegawai” Jelas Suharyana.

Semakin tingginya angka penyalahgunaan narkoba menjadikan BNNK semakin gencar dalam melakukan sosialisasi P4GN. Untuk kalangan pekerja sendiri, di awal tahun ini, sosialisasi dilaksanakan di PT Jogjatex pada hari Jum’at (22/1) dan Hotel Mutiara pada hari Sabtu (23/1) pagi “Di Jogjatex kami menyasar karyawan pada umumnya serta buruh pabrik, sementara di Hotel Mutiara, sosialisasi ditekankan pada pekerja di sektor pariwisata.” Pungkas Saptohadi. (ams)