Pemkot Berikan Penghargaan Kepada Pejuang Lingkungan Kota Yogyakarta

Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan sejumlah penghargaan kepada berbagai elemen masyarakat yang dinilai memiliki kesadaran akan pelestarian lingkungan hidup di Kota Yogyakarta. Penghargaan diberikan kepada warga masyarakat umum, sekolah, dan pondok pesantren. Penyerahan penghargaan dilaksanakan pada hari Selasa (22/12) pagi di Graha Pandawa, Kompleks Balaikota.

Dikatakan oleh Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Rr. Titik Sulastri, penghargaan ini dimaksudkan untuk menguatkan komitmen warga masyarakat agar terus berupaya mempertahankan serta meningkatkan kerja keras dalam mengelola dan melestarikan lingkungan hidup. “Pemberian anugerah penghargaan lingkungan ini merupakan amanah bagi penerimanya untuk tetap menjaga dan bahkan meningkatkan upayanya dalam pengelolaan lingkungan hidup.” Demikian ungkap Walikota.

Lebih lanjut, walikota juga mengingatkan Pengelolaan lingkungan merupakan tanggungjawab bersama antara pemerintah dan masyarakat, maka perlu adanya kemandirian masyarakat serta kerjasama yang baik antara pemerintah dan warga masyarakat “Pembangunan dan pengembangan lingkungan perkotaan adalah permasalahan yang rumit dan kompleks. Karena itu sulit ditanggulangi hanya oleh Pemeritah Daerah semata. Dan perlu dipecahkan secara bersama, baik Pemerintah, Masyarakat, termasuk didalamnya institusi pendidikan sebagai pencetak karakter generasi hijau selanjutnya.        Selain itu, perlu ditumbuhkan sikap berdikari (self reliance) yakni mampu memecahkan masalah lingkungan secara mandiri dimulai di lingkup yang paling kecil yaitu, keluarga dan sekolah.” Jelas Walikota.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup Badan Lingkunhan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta, Dra Ika Rostika, MM menjelaskan jika partisipasi warga masyarakat Kota Yogyakarta dalam melestarikan lingkungan sudah cukup tinggi. “Partisipasi masyarkat sudah sangat baik, ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah Bank Sampah dari 315 di tahun 2014 menjadi 405 di tahun 2015, targetnya seluruh RW di Kota yang berjumlah 615 mampu memiliki Bank Sampah. Selain itu ada penurunan jumlah sampah yang cukup signifikan dalam 5 tahun terakhir, dari 320 juta/ton menjadi 240 juta/ton.Warga sudah memiliki kesadaran yang cukup tinggi dalam memilah sampah.” Tuturnya.

Penganugerahan yang diberikan meliputi penghargaan terhadap Kampung Hijau, Sekolah Adiwiyata, Pengelolaan Bank Sampah terbaik, serta Pondok Pesantren berwawasan lingkungan. Terpilih sebagai Sekolah Adiwiyata terbaik tingkat kota adalah SDN Bhayangkara untuk tingkat SD, SMPN 6 untuk tingkat SMP, serta Madrasah Aliyah Negeri I untuk tingkat SMA. Untuk Pondok Pesantren bewawasan terbaik diraih oleh Pondok Pesantren Mualimah Muhammadiyah. Sementara Kampung hijau terbaik dianugerahkan kepada RW 03 Ngampilan, dan pengelolaan bank sampah terbaik diberikan kepada Bank Sampah Anjani dari Kelurahan Wirogunan.

Selain itu, dalam acara ini diberikan pula secara simbolis penghargaan-penghargaan tingkat Propinsi dan Nasional yang diraih oleh Kota Yogyakarta selama tahun 2015, yakni Juara I Pengelolaan Kualitas Udara tingkat Nasional, Plakat Adipura Terminal terbaik yang diraih Terminal Giwangan, serta Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional yang berhasil diraih oleh SDN Giwangan dan SMAN 9. Untuk tingkat propinsi, tahun 2015 Yogyakarta berhasil mengejukan 6 sekolahan sebagai Sekolah Adiwiyata tingkat Propinsi serta Kampung Hijau terbaik tingkat propinsi yang diperoleh RW 09 Sorosutan.

Menurut Walikota, lingkungan hidup merupakan hal yang harus diperhatikan dalam pembangunan kota karena pengaruh pembangunan kota kepada lingkungan cukup besar. Pembangunan kota, kata Walikota mengubah keadaan fisik lingkungan alam , serta kondisi sosial-budaya masyarakat "Pembangunan kota mengakibatkan fisik lingkungan alam menjadi lingkungan buatan manusia, selain itu pembangunan mengakibatkan setiap orang yang semula hidup bermasyarakat lebih akrab satu dengan yang lain, dimana harus berusaha memecahkan masalahnya sendiri-sendiri dalam mencukupi kebutuhan dasarnya sebagai mahkluk sosial." Jelas Walikota. (ams)