Kunjungan DPRD Kabupaten Lebong Ke Pemkot Jogja Terkait Pembinaan Pengrajin Perak

Pemerintah Kota Yogyakarta pada Rabu (11/11), menerima kunjungan kerja dari DPRD Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Rombongan sebanyak 35 orang tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lebong Azman Mai Dolan.

Peserta kunjungan disambut oleh Staf Ahli Walikota Bidang Administrasi Umum Kota Yogyakarta Tri Widayanto di Ruang Yudhistira, komplek Balaikota Yogyakarta. Dalam kesempatan ini, hadir perwakilan dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta, Dinas Pendidikan, serta perwakilan dari SMK Negeri 5 Yogyakarta.

Azman dalam sambutannya mengatakan bahwa kunjungan kali ini dimaksudkan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman perihal pembinaan pengrajin perak dan studi banding ke SMK bidang kerajinan tradisional.

“Kami mendengar bahwa kota Jogja adalah yang terbaik dalam bidang kerajinan perak, untuk itulah kami ingin belajar banyak ke Pemerintah Kota Jogja terkait hal ini. Di Kabupaten Lebong banyak terdapat bahan baku perak, akan tetapi kami terkendala SDM yang dapat mengolah bahan baku perak tersebut menjadi komoditas yang mempunyai nilai jual yang tinggi. Harapannya, wawasan yang kami peroleh setelah kunjungan ini nantinya dapat segera kami aplikasikan di Kabupaten Lebong,“ ujarnya.

Selepas itu, disampaikan sambutan oleh Tri Widayanto. Ia mengungkapkan bahwa potensi UMKM dan industri rumah tangga di Yogyakarta sangat potensial, salah satunya adalah sentra kerajinan perak di Kotagede.

Sejarah Singkat Kotagede

“Kotagede terletak sekitar 5 kilometer arah tenggara kota Yogyakarta. Dahulu merupakan ibu kota kerajaan Mataram di abad ke 16 dan ke 17. Wilayah Mataram sendiri cikal bakal dari kota Yogyakarta pada saat ini. Dan sekarang Kotagede adalah sebuah kota tua yang tenang dan nyaman dengan kerajinan perak sebagai komoditas utama di kota yang juga terkenal akan keramah-tamahan penduduknya. Kerajinan perak di Kotagede adalah kerajinan tangan yang dibuat oleh tangan tangan terampil para pengrajinnya. Mereka mewarisi keterampilan dan pengalaman dalam membuat kerajinan ini selama ratusan tahun. Pada jaman dahulu mereka telah melayani pembuatan perhiasan dan perabotan khusus dengan cita rasa seni yang tinggi untuk kepentingan Kraton,” tukasnya.

Ia menambahkan bahwa pembinaan para pengrajin perak ini dilakukan oleh Disperindagkoptan. Dan di Jogja juga terdapat sebuah sekolah yang concern dalam bidang kriya logam, khususnya kerajinan perak yakni SMK Negeri 5 Yogyakarta.

Sementara itu dari diskusi yang telah dilakukan, dijelaskan bahwa dampak dari diterapkannya industri ekonomi kreatif juga berpengaruh pada pembelajaran di sekolah, seperti halnya di SMK Negeri 5 Yogyakarta, di mana pihak sekolah lebih menekankan pada pendidikan Seni Rupa dan Kriya yang berstandar Internasional.

Di penghujung acara, diadakan pertukaran cinderamata antara Pemerintah Kota Yogyakarta dengan DPRD Kabupaten Lebong. Selanjutnya, untuk mengetahui kondisi riil di lapangan, rombongan pun melakukan kunjungan langsung ke lokasi yakni ke sentra kerajinan perak Kotagede dan SMK Negeri 5 Yogyakarta. (cok)