RS Jogja Gelar Simulasi Kebakaran

Rumah Sakit Jogja menggelar simulasi penanggulangan kebakaran. Simulasi yang bertujuan meningkatkan kesigapan pegawai rumah sakit dalam menghadapi kebakaran itu digelar di lantai dua RS tersebut.

Direktur Utama RS Jogja, Tuty Setyowati mengatakan tanpa simulasi penanggulangan kebakaran, pegawai rumah sakit akan gagap saat menghadapi kebakaran.

”Simulasi disiapkan untuk melatih karyawan memadamkan api selama mobil pemadam kebakaran belum tiba di lokasi kebakaran,” ujarnya saat di temui usai simulasi, Sabtu (31/10).

Peserta pelatihan menggunakan alat pemadam kebakaran sederhana berupa tabung pemadam untuk mematikan api. Seluruh karyawan rumah sakit mulai jajaran direksi, dokter, perawat hingga petugas keamanan dan kebersihan.mengikuti simulasi tersebut.

Menrutnya, pelatihan yang diikuti 100-an karyawan tersebut bukan sekadar pelatihan penanganan kebakaran semata, tetapi juga pelatihan evakuasi korban.

Maka dari itu, lanjutnya, materi yang diberikan bukan hanya teori dasar pemadaman api, tetapi juga manajemen proteksi kebakaran dan evakuasi.

"Evakuasi ini yang mendapat perhatian karena penanganan evakuasi antara orang sakit dengan sehat itu berbeda. Terlebih lagi kondisi bangunan RS ini yang bertingkat tentunya juga ada triknya sendiri saat melakukan evakuasi, baik itu evakuasi dengan alat ataupun tanpa alat" jelas Tutut sapaan akrabnya.

Tutut menambahkan untuk mempercepat proses penanganan saat kondisi darurat, RS Jogja  telah membentuk tim yang dikelompokkan dalam beberapa kategori.

Di antaranya yakni tim merah untuk kesigapan menangani kebakaran, tim biru untuk pasien yang mengalami shock, tim hijau untuk pasien yang terjebak dalam ruangan dan tim pink untuk kasus penculikan bayi.

"Dalam simulasi tadi, peserta juga diajarkan bagaimana memadamkan api dengan alat pemadam CO2, alat pemadam api ringan dan bagaimana memadamkan api dengan karung," ungkapnya. (Han)