PEMKOT JOGJA STUDI BANDING KELURAHAN SIAGA  KE KOTA BANDUNG

Dalam rangka mensukseskan program Kelurahan Siaga di Kota Yogyakarta, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta bersama dengan perwakilan organisasi kemasyarakatan seperti PKK, Karangtaruna, LPMK dan tokoh masyarakat mengadakan kunjungan kerja ke Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Bandung.

Kunjungan yang dipimpin oleh Asisten Pemerintahan Setda Kota Yogyakarta Drs. Ahmad Fadli  ini diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung dr. Ahyani Raksanagara, M.Kes. di Aula Dinas Kesehatan, Jumat (18/9) bersama dengan pimpinan Kelurahan Siaga Kelurahan Cipamokolan, Dedeh Rosidah.

Kelurahan siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau dan mampu untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terhadap kesehatan masyarakat seperti kurang gizi, penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa ( KLB), kejadian bencana, kecelakaan, dan lain-lain, dengan memanfaatkan potensi setempat secara gotong royong.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr Ahyani Raksanagara dalam sambutannya mengatakan, pelaksanaan Kelurahan Siaga di Bandung diawali dari lingkup yang lebih kecil lagi yakni pembentukan berbagai RW Siaga.  Pemkot Bandung memfasilitasi setiap RW dengan dana sebesar Rp 100 juta.

"Dana Rp 100 juta ini merupakan upaya penguatan di level bawah, Kami berharap penduduk dari tingkat terkecil memiliki kesiapan sumberdaya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah- masalah kesehatan, bencana dan kegawat daruratan kesehatan, secara mandiri. Tujuan diadakannya kelurahan siaga ini adalah mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk sehat" Kata Ahyani Raksanagara.

Sementara itu Asisten Pemerintahan Drs Ahmad Fadli mengatakan, Pelaksanaan Kelurahan Siaga berbasis RW ini sangat menginspirasi dan sangat bagus, memudahkan pelaksanaan kegiatan dan koordinasinya.

"Pemberdayaan warga berbasis RW di Bandung ini sangat bagus dan menginspirasi, kita akan coba terapkan di Yogyakarta dengan pelaksanaan kegiatan pada lingkup kecil, dengan pelaksanaan di lingkup kecil ini  akan memudahkan pelaksanaan dan koordinasinya" Kata Ahmad Fadli.

Sementara itu, Dedeh Rosida salah seorang aktifis Kelurahan Siaga dari Kelurahan Cipamokolan menjelaskan pada awalnya kaget mendapatkan dana sebesar Rp 100 juta, namun melalui berbagai pelatihan pihaknya bisa memanfaatkan dengan baik untuk berbagai kegiatan serta mampu pula mempertanggungjawabkan keuangannya.

Berbagai kegiatan yang dilakukan di Kelurahan Cipamokolan antara lain penggalian kader kesehatan, pembuatan tabloid Suara Masyarakat, Roadshow ke RW-RW untuk menyamakan persepsi Kelurahan Siaga, latihan simulasi kegawatdaruratan dan bencana, pelaksanaan dana sehat, serta menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga kesehatan yang ada di wilayah.

Selain mendapatkan dana dari pemerintah, pelaksanaan kelurahan siaga di Bandung juga didukung oleh mudahnya pelayanan kesehatan serta CSR dari berbagai rumah sakit dan klinik di wilayah terdekat. (HG)