Pemkot Jogja Studi Banding Tentang Sekolah Adiwiyata Ke Kota Padang

Tahun 2015  Kota Padang  merupakan kota paling banyak mendapatkan penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri.  Ada 8 penghargaan diberikan oleh  Kementerian Lingkungan Hidup RI.  Melihat prestasi itu  Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan  studi banding untuk mengetahui kiat kiat yang telah dilakukan oleh sekolah-sekolah di  Kota Padang Sumatera Barat. Studi banding ini dipimpin oleh Asisten Sekda III  Bidang Administrasi Umum Dra. MK. Pontjosiwi didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edy Heri Suasana dan Kepala Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta, Ignatius  Tri Hastono serta sejumlah wartawan yang bertugas di Balaikota Yogyakarta. Rombongan diterima Staf Ahli Bidang Politik dan Hukum Pemkot Padang Zabendri di Ruang Utama Balaikota Padang, Kamis, (17/09).

Pontjosiwi mengatakan  maksud kedatangan rombongan Pemkot Yogyakarta  ke Kota  Padang untuk melakukan studi banding tentang sekolah Adiwiyata. Pemkot Yogyakarta  tertarik dengan keberhasilan Kota Padang  dalam membina sekolahnya  sehingga  8 sekolah dapat meraih predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri  dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Staf Ahli Zabendri menerangkan  sebanyak 8 sekolah telah menerima predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri dari Kementerian Lingkungan Hidup RI di tahaun 2015 ini. “Tiga sekolah  dari SLTA, tiga SLTP, dan dua Sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD),” ujarnya. Zabendri menjelaskan total sekolah yang ada di Kota Padang sekitar 700 sekolah dengan berbagai tingkat.  Dari jumlah  tersebut Kota Padang melalui Dinas terkait telah membina sekitar 250 sekolah  menuju Sekolah  Adiwiyata.

Ditambahkan, predikat Adiwiyata diberikan kepada sekolah yang  berhasil menerapkan suasana sekolah berwawasan lingkungan. “Sekolah-sekolah itu biasanya selalu diidentikan dengan sekolah yang sehat, bersih, asri dan nyaman. Prses kegiatan belajar mengajarpun akan terasa semakin nyaman sehingga hal akan mendorong prestasi di bidang akademik pula,” tambah Zendri.

Pembina sekolah Adiwiyata yang juga Kepala Bidang Pengembangan Komunikasi dan Kelembagaan Lingkungan  pada Badan Pengendalian Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kota Padang, Titin Masfetrin menambahkan pihaknya membutuhan waktu sekitar 6 tahun untuk mewujudkan impian meraih sekolah Adiwiyata.  Semua SKPD di lingkungan Pemkot Padang ikut terlibat di dalamnya, bukan saja Dinas Pendidikan.

Titin menambahkan untuk mempercepat perolehan predikat itu Pemkot Padang  terus memberikan motivasi dengan menerapkan dua macam strategi yakni ‘dorongan’ dan ‘tarikan’. Dengan dorongan, Pemkot  Padang berusaha untuk mengajak semua sekolah berlomba menjadi sekolah Adiwiyata dengan menerapkan sekolah yang sehat, bersih, asri sesuai dengan kriteria penilaian Adiwiyata. Sedangkan tarikan, Pemkot Padang akan memberikan penghargaan kepada guru atau kepala sekolah yang berperan dalam proses mewujudkan sekolah Adiwiyata. “Bagi para guru akan dipromosikan menjadi kepala sekolah. Sedangkan para kepala Sekolah akan dipromosikan menduduki jabatan struktural di dinas,” jelas Titin.

Selaian promosi jabatan Titin juga mengatakan ada hadiah lain kepada para kepala sekolah yang membawa sekolah meraih sekolah Adiwiyata dengan hadiah umrah gratis. “Namaun hadiah umrah itu mendapat rekomendasi dari BPK, sehingga kami ganti dengan studi banding ke negara yang memiliki konsep pendidikan eco green, seperti Singapura dan Malaysia,” urai Titin.

Sementara itu, Staf Ahli Zabendri menegaskan hampir semua sekolah yang menyandang predikat sekolah Adiwiyata pasti memiliki prestasi akademik yang juga baik. Hal itu akan memperkuat Kota Padang sebagai pusat pendidikan  di Sumatera Barat.

Menanggapi proses pengelolaan sekolah Adiwiyata di Kota Padang, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Edy Heri Suasana  mengatakan bahwa sinergitas  pengelolaan sekolah Adiwiyata di Kota Padang  cukup bagus karena melibatkan banyak SKPD dan tidak bertumpuh pada dinas Penididkan. “Artinya, meskipun itu menyangkut sekolah sekolah, leading sectornya kan tidak harus di dinas Pendidikan.  Tapi menjadi sinerjitas antar dinas pendidikan, BLH, dan Kemenag, dan lainnya,” ujar Edy.

Edy mengatakan sinerjitas yang dimiliki kota Padang itu apabila diterapkan di Kota Yogyakarta, Edy yakin Kota Yogyakarta akan meraih prestasi yang lebih baik lagi daripada yang selama ini telah diraih. Ditambahkan di Kota Yogyakarta untuk Adiwiyata baru ditangani  dinas Pendidikan dan Badan Lingkungan Hidup. Sedangkan  Lomba Sekolah Sehat (LSS)  yang masih ada kaitannya dengan Sekolah Adiwiyata Dinas Pendidikan baru bekerjasama dengan dinas Kesehatan.  Menurutnya, ke depan sinerjitas antar SKPD di limgkungan pemkot Yogyakarta untuk mendukung Sekolah Adiwiyata perlu ditingkatkan lagi.

Dikatakan hingga tahun 2015  Kota Yogyakarta baru 4 sekolah yang meraih sekolah Adiwiyata Mandiri. Namun demikian pihaknya bersama BLH Kota Yogyakarta terus mendorong dan memberikan pembinaan setiap tahunnya kepada sekolah, sementara itu penguatan regulasi juga akan terus dilakukan. (@mix)