Kirab Gunungan 8 Ribu Bakpia Meriahkan Merti Bakpia

Bakpia telah menjadi salah satu ikon kota Yogya. Bakpia yang awalnya merupakan makanan ideran/keliling kini sudah manjadi makanan laris yang dicari banyak orang. Bahkan produk bakpia kini telah menembus pasar modern dan supermarket.

Pencapaian bakpia saat ini, tentu tidak terlepas dari kerja keras produsen bakpia. Terlepas dari brand dan merknya, bakpia menjadi pelopor perekonomian masyarakat Yogyakarta.

Sebagai upaya untuk semakin memperkenalkan bakpia, Pengusaha Bakpia di kawasan Ngampilan, didukung Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Yogyakarta menggelar Merti Bakpia di sepanjang jalan KS Tubun, Kelurahan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Senin (14/9).

Ketua Panitia Bakpia Day, Afdon Zennen, mengatakan, di sekitar Ngampilan ada ratusan pengusaha kecil bakpia. Sedangkan merek bakpia rumahan itu ada lebih kurang 130 merek. Jumlah tersebut adalah yang berada di Ngampilan yang merupakan awal dari Bakpia Pathuk.

"Sekarang ini di luar Ngampilan Kota Yogyakarta atau daerah lain juga banyak produsen bakpia. Adanya acara ini untuk mengangkat produsen bakpia, karena awal mula bakpia itu ya dari sekitar Kelurahan Ngampilan ini," katanya

Kegiatan merti bakpia tersebut diikuti 13 rukun warga yang ada di Kelurahan Ngampilan. Setiap rukun warga mengirimkan satu tim yang terdiri dari 20 orang.

Ia menjelaskan pada tersebut terdapat dua gunungan bakpia yaitu Gunungan Lanang yang terbuat dari sekitar 4.000 buah bakpia dan Gunungan Wadon yang terbuat dari sekitar 2.000 buah bakpia serta 2.000 buah bakpia diarak oleh peserta kirab.

Selain itu, lanjutnya, acara tersebut juga menampilkan display bakpia dari 100 brand/ merk UKM.

Afdon menyebutkan kirab tersebut jiga menyatukan dua kultur budaya yakni budaya Jawa dan Tionghoa. “Sejak dulu, perkembangan produksi bakpia diadakan oleh kultur Tionghoa”ujarnya.

Menurutnya ada perbedaan Merti Bakpia tahun ini dengan tahun lalu, pada tahun 2015 ini mengadakan Brebegan Gunungan Bakpia.

"Brebegan Gunungan Bakpia tersebut diarak memutari Kelurahan Ngampilan dengan jarak tempuh 2 Km” katanya.

Kemudian, lanjutnya, Bregada Rakyat Mataram dengan atribut keprajuritan Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat mengawal dua buah gunungan bakpia tersebut.

Pada acara tersebut, tambahnya, juga menyuguhkan Jatilan, Klotekan, dan Lion atau Barongsai. “Di belakang barisan brand ditampilkan komunitas seni, Sri Sekar Sidomulyo, dengan kesenian Jatilan, dan kesenian Liong ataupun Barongsai” tambahnya.

Sementara itu, Lurah Ngampilan Maryuni mengatakan, selama ini yang terkenal akan Bakpia adalah Bakpia Patuk. Padahal, kelurahan Ngampilan juga termasuk sentra produksi Bakpia asli sejak dahulu.

Ia berharap, acara tersebut dapat lebih mempromosikan Kelurahan Ngampilan sebagai sentra produksi Bakpia Kota Yogya baik di Indonesia maupun Dunia

"Melalui kegiatan ini, kami ingin menegaskan bahwa bakpia adalah makanan khas Yogyakarta yang pusatnya berada di Ngampilan khususnya di sekitar Pasar Pathuk," katanya.

Walikota Yogyakarta  Haryadi Suyuti, mengatakan bakpia merupakan industri makanan khas  Yogyakarta yang ada di wilayah Pathuk.

“Meskipun demikian industri ini berkembang juga di wilayah  sekitar Pathuk dengan label Bakpia Pathuk” katanya usai membuka acara tersebut.

Ia berpesan kepada warga Pathuk untuk  terus  menjaga brand image bahwa jika pengunjung ingin membeli bakpia harus ke Pathuk Nagmpilan Yogyakarta.

“Imej Pathuk sebagai kampung kuliner Bakpia sudah terkenal hingga keluar daerah bahkan ke luar negeri.” Pesannya.

Untuk itu, Walikota berharap warga masyarakat Pathuk Yogyakarta terus menjaga dan meningkatkan kualitas produksi mereka sekaligus terus mempromosikan bakpia pathuk. (Han)