ICEF Pertemukan Berbagai Budaya dan Pendidikan

Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Yogyakarta menyelenggarakan Internasional Culture Education Fair (ICEF) di Gedung Wanitatama, Yogyakarta. Sabtu (12/9). Tahun 2015 merupakan tahun ketiga penyelenggaraan acara atersebut.

Kegiatan tersebut mempertemukan berbagai budaya dan pendidikan baik di Indonesia maupun dari luar negeri.

ICEF 2015 terdiri dari pameran, seminar tentang dunia pendidikan, dan pertunjukan budaya serta lomba band akustik.

Kepala sekolah SMA 1 Yogyakarta, Rudy Prakanto mengatakan, semua informasi terkait pendidikan dan budaya bisa didapatkan dalam ICEF.

Ia menilai, dengan informasi luas maka, diharapkan orang tua dapat mempunyai referensi terkait perguruan tinggi yang berkualitas.

Ia menjelaskan, ICEF yang ketiga ini memiliki target sasaran untuk semua pelajar. Pasalnya, baik pendidikan dia luar maupun di dalam negeri siap menampung dari semua jenjang kelas. Oleh kerena itu, kata Rudy, ada beberapa informasi mengenai institusi pendidikan yang harus diketahui.

Rudy menambahkan, ICEF menampilkan beberapa stand perguruan tinggi luar negeri maupun nasional. Selain itu beberapa karya pelajar SMA di Yogyakarta juga dipamerkan dalam ICEF tahun ini.

“terdapat 40 stand pendidikan yang bisa dimanfaatkan oleh para pengunjung. Selain itu, kerajinan batik dan makanan tradisional juga dipamerkan dalam ICEF tahun ini”ujarnya

Dari penyelenggaraan ICEF pada tahun 2014 silam, manfaat yang dirasakan. Menurutnya, institusi pendidikan di luar negeri sangat terbuka memberikan kesempatan bagi orang yang akan melanjutkan studi di duar negeri.

“Sehingga mereka tidak keberatan mengikuti pameran secama ICEF” katanya.

Rudy menyadari, kedepan persaingan antar negara semakin ketat ditambah akan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Sehingga, hal tersebut, lanjut Rudy, harus diantisipasi dengan memberikan banyak informasi.

“Agar kita bisa bersaing dengan negara lain,” tegasnya.

Hal senada dikatakan Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, menurutnya wawasan pendidikan dan kebudayaan merupakan hal penting yang harus digenggam oleh masyarakat umum, khususnya bagi pelajar dan mahasiswa.

“Dengan melimpahnya pengetahuan tentang pendidikan, seseorang akan lebih mudah memilih dan mengakses  universitas, sekolah, lembaga dan berbagai aspek pendidikan di dalam dan di luar negeri” ujar Walikota usai membuka acara tersebut.

Dengan bekal budaya pula, lanjut Walikota, seseorang dapat mengenali variasi budaya dunia yang sangat beragam, terutama budaya Indonesia.

Usai membuka acara, Ia ditemani istrinya, Tri Kirana Muslidatun menyempatkan diri untuk melihat stand – stand yang ada pada acara tersebut.

Ia berharap ICEF menjadi salah satu sarana untuk menggali informasi pendidikan dalam dan luar negeri sehingga masyarakat mengetahui bahwa ternyata banyak penyedia fasilitas pendidikan ke luar negeri. 

Untuk dapat menyaksikan pameran dan lomba band, pengunjung cukup membayar tiket seharga Rp 6.000 pada jam 14.00 hingga 17.00 di lobi lama SMAN 1 Yogyakarta, atau langsung membeli tiket pada tanggal 12 dan 13 September 2015 di Gedung Wanitatama seharga Rp 8.000. Satu tiket dapat berlaku untuk dua hari. (Han)