Grebeg Gunungan Batu Akik Meriahkan Pembukaan Gebyar Batu Mulia di XT Square

Tampak sebuah gunungan batu akik setinggi dua meter yang diarak oleh lima bregada rakyat memasuki halaman depan Gedung Basiyo, XT Square. Begitu batu diletakkan, tak sampai lima menit, ribuan batu akik yang ada di gunungan tersebut ludes dirayah ratusan warga yang memadati area tersebut.

Demikian pemandangan yang terlihat di halaman depan Gedung Basiyo, XT Square pada Kamis (25/6) Sore.  Gerebeg Gunungan Batu Akik yang merupakan bagian dari pembukaan Pameran “Gebyar Batu Mulia” ini setidaknya mencerminkan bahwa antusiasme batu akik di kalangan masyarakat Kota Yogyakarta masih sangat tinggi.

Menanggapi hal tersebut, walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti yang hadir dalam acara ini mengungkapkan apresiasinya. Menurut beliau, fenomena ini merupakan berkah bagi penghobi batu akik. “Ini menandakan geliat pasar batu akik terus tumbuh. Semoga hal ini pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat ” Ungkap Walikota.

Ditambahkan pula oleh walikota agar masyarakat pandemen batu akik tetap memegang rasionalitas “Jangan terjebak pada mitos khasiat yang membuat harga-harga batu menjadi tidak masuk akal. Prinsip ana rega ana rupa harus tetap dijaga agar pasar tetap positif” Tegas walikota.

Sementara itu, Wakil Gubernur Provinsi DIY, KGPAA Paku Alam IX turut mengapresiasi gelaran ini, menurut beliau, acara ini merupakan upaya agar tren batu akik tetap lestari untuk waktu yang akan datang. Senada dengan walikota, Paku Alam IX juga berharap masyarakat dapat ikut merasakan dampak positif dari tren ini.

Grebeg Gunungan Batu Akik ini merupakan yang pertama kali digelar di Indonesia, atau bahkan dunia, demikian ungkap Ketua Panitia, Widhiasto Wasono Putro “Acara ini merupakan wujud kebersamaan dalam mencintai Jogja dan tanda syukur pecinta batu” Kata pria yang juga menjabat sebagai  Direktur Operasional dan Pemasaran XT Square.

Dijelaskan pula oleh Widhiasto bahwa 4000 batu akik yang menyusun gunungan tersebut semuanya berasal dari donasi “ada batu yang masih dalam bentuk bongkahan, ada juga yang sudah diasah” Tuturnya.

Selain dimeriahkan oleh Gerebeg Gunungan, acara yang akan dilaksanakan selama 20 hari hingga tanggal 14 Juli mendatang ini juga menghadirkan perupa Hendra Buana yang memamerkan puluhan karyanya dalam pameran bertemakan “Yogyakarta di Mata Hendra Buana” (ams)