Pasar Sore bertajuk “Jogja Tempoe Doeloe” turut menambah kesemarakan Ramadhan di Nitikan. Pasar yang diadakan di sepanjang Jalan Sorogenen, Nitikan Umbulharjo ini dibuka secara resmi oleh Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti, Kamis (18/6) sore.

Haryadi, dalam sambutannya mengapresiasi konsistensi yang dipertahankan oleh warga Nitikan dalam menggelar Pasar Sore Ramadhan yang pada tahun ini diadakan untuk yang ke-7 kalinya “Penyelenggaraan pasar sore ini selain bisa menjadi sarana syiar, juga merupakan penggerak perekonomian yang sangat signifikan saat Ramadhan serta ajang silaturahim” ungkapnya

Haryadi juga berharap agar kegiatan semacam ini harus terus dipertahankan karena mampu memberikan efek positif bagi masyarakat “Tradisi seperti ini yang harus dipertahankan, dan diharapkan ke depannya bisa semakin kreatif, inovatif, serta memperluas segmen dan promosi ”. Tambah Haryadi.

Tidak sekedar memberi sambutan, walikota juga turut berbelanja takjil di Pasar Sore yang merupakan gawe dari Takmir Masjid Mutohirin, Nitikan tersebut. Kehadiran walikota, sontak mengundang antusiasme dari warga yang memenuhi sepanjang Jalan Sorogenen sore itu.

Sementara itu Humas Panitia, Dwi Kuswantoro mengatakan animo dari pedagang yang berpartisipasi cukup tinggi “Dibandingkan dengan tahun lalu, ada kenaikan jumlah pedagang dari 150-an menjadi 200 pedagang” Katanya.

Pasar Sore yang sudah hadir sejak tahun 2008 ini sebelumnya lebih populer dengan sebutan “Jalur Gaza” yang merupakan akronim dari Jajanan Lauk, Sayur, Gubug Ashar Zerba Ada, namun konotasi Jalur Gaza sebagai daerah konflik di Timur Tengah menjadikan panitia mengubah nama gelaran ini.

Selain kegiatan pasar sore, digelar pula berbagai kegiatan untuk menyemarakkan bulan Ramadhan seperti wisata kampung di mana pengunjung bisa ngabuburit dengan menggunakan andong berkeliling kampung nitikan, diskusi mengenai keistimewaan Yogyakarta, tadarusan, berbagai lomba dan pentas seni, serta pengajian Nuzulul Quran. (ams)