Berbagai Potensi Kelurahan Rejowinangun Sambut Tim Evaluasi Pembangunan Kelurahan Tk. DIY

Berbagai potensi Kelurahan Rejowinangun yang meliputi potensi budaya, kerajinan, kuliner, herbal, serta agro menyambut kedatangan Tim Evaluasi Pembanguna Kelurahan Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Kantor Kelurahan Rejowinangun, Senin (8/6) siang.

Kedatangan tim evaluasi yang dipimpin oleh Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) DIY, Dra. Kristiana Swasti, M.Si ini adalah untuk melakukan penilaian terhadap Kelurahan Rejowinangun dalam rangka Perlombaan Kelurahan Tingkat DIY. Penilaian dalam perlombaan ini meliputi penilaian administratif, pemerintahan, serta kunjungan ke lapangan untuk melihat secara langsung potensi-potensi yang dimiliki Kelurahan Rejowinangun.

Melihat berbagai potensi dan perkembangan yang ada di Rejowinangun ini, Kristiana Swasti sendiri mengaku bangga dan terpesona. “Saya bangga dan terpesona melihat apa yang ditawarkan oleh Rejowinangun sepanjang perjalanan saya menuju kantor kelurahan. Melihat fakta ini saya merasa optimis terhadap implementasi pelimpahan kewenangan yang ada di Kota Yogyakarta” Ungkap Kristina.

Sementara itu, Sekretaris Daerah, dra. RR Titik Sulastri, berharap keikutsertaan Rejowinangun dalam lomba ini tidak sekedar untuk mengejar penghargaan namun lebih diniatkan untuk meningkatkan kinerja aparat dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan “Saya berharap lomba ini tidak semata untuk mengejar gelar juara, namun membangun sinergi kinerja antara aparat dan masyarakat secara berkisinambungan” Ungkap Titik ketika menyambut kedatangan Tim Evaluasi.

Ditambahkan oleh Lurah Rejowinangun, Retnaningtyas, SSTP. Untuk membangun berbagai potensi yang dimiliki Rejowinangun tidaklah mudah. Berbagai potensi tersebut sudah dikembangkan selama bertahun-tahun dan keberhasilan ini tak lepas dari sinergisme yang baik antara aparat pemerintah dan masyarakat “Berbagai potensi yang dipamerkan hari ini merupakan bukti kami memiliki kegiatan yang nyata, kami merangkul seluruh elemen masyarakat dari pemuda sampai lansia untuk turut memajukan Rejowinangun, kami juga senantiasa menghimbau bahkan mewajibkan warga untuk selalu mengkonsumsi produk-produk yang dihasilkan secara swadaya oleh warga agar produk-produk tersebut tetap terlindungi” Beber Retnaningtyas di hadapan Tim Penilai.

Kelurahan Rejowinangun sendiri merupakan salah satu kelurahan dari tiga kelurahan yang ada di Kecamatan Kotagede. Dalam membangun berbagai potensinya, Kelurahan Rejowinangun dibagi menjadi lima kluster yang masing-masing mewakili potensi yang ada. Pembagian kluster ini, menurut Lurah Retnaningtyas dilakukan agar semua potensi yang ada di Rejowinangun dapat berkembang dengan baik dan tidak saling bertabrakan. Lime kluster tersebut meliputi Kampung Budaya Istimewa dengan unggulan kesenian Gejog Lesung, angklung, dan wayang berbahasa Inggris; Kampung Kerajinan dengan hasil kerajinan kulit, fiber, kaos dan berbagai souvenir; Kampung Herbal sebagai sentra pembuatan jamu J'Ger (Jamu Gendong Rejowinangun), Kampung Kuliner dengan hasilnya berupa snack REMAJA (Rejo Makmur Jaya); dan yang terakhir Kampung Agro, di mana salah satu hasil olahannya, yaitu Kripik Daun Ron Renyah berhasil masuk dalam Museum Rekor Indonesia karena mampu mengolah kripik dari 272 jenis daun yang berbeda. (ams)