Dekranasda Gelar Pameran Batik

Semua karyanya hasil Lomba Batik yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta dipamerkan di Gedung UMKM Kota Yogyakarta. Karya yang dipamerkan semuanya merupakan mengembangan motif-motif khas Kraton Yogyakarta, dengan warna Soga (hitam, cokelat, biru tua, dan putih).

“Lomba desain batik khas Yogyakarta ini didasarkan pada motif batik tradisional yang sudah ada, bukan mengangkat motif yang benar-benar baru seperti lomba yang diselenggarakan di daerah lain” ujar Ketua Dekranasda Kota Yogyakarta, Tri Kirana Muslidatun di lokasi, jumat (5/6).

Ia menerangkan, peserta lomba tidak hanya berasal dari masyarakat Yogyakarta saja tetapi hingga luar daerah seperti dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, bahkan ada peserta dari Kalimantan Selatan yang mengirimkan karyanya.

“Kami merasa bangga dengan tingginya minat masyarakat menjadi peserta lomba dengan masuknya 452 karya atau jauh di atas target yang diharapkan, Awalnya, kami hanya menargetkan 100 karya yang masuk. Namun, hingga batas akhir penyerahan karya ada 452 karya yang masuk. Artinya, masyarakat benar-benar memberikan perhatian yang besar pada lomba ini," katanya.

Dari 20 peserta lanjutnya, akan dipilih enam peserta terbaik untuk ditetapkan sebagai pemenang. Dewan juri akan memilih karya berdasarkan aspek orisinalitasnya, dan karya belum pernah diikutsertakan dalam lomba apapun.

“Beberapa juaranya akan kita mix, akan menjadi seragam PNS Pemkot, dan kader PKK. Bukan berarti kita akan memberi seragam gratis, namun motifnya akan dipatenkan menjadi seragam resmi," imbuhnya.

Sebanyak 20 karya terbaik itu didominasi karya dari warga Kota Jogja yaitu 11 orang, dan sisanya merupakan peserta dari luar Kota Jogja.

Sementara itu Walikota Yogyakarta, haryadi Suyuti menerangkan, saat ini, Pemkot Yogyakarta fokus pada pendampingan UMKM dengan produk kerajinan (craft). Dalam berbagai kesempatan, produk-produk tersebut diikutsertakan pada pameran nasional.

“Ada lebih dari 22 ribu jumlah UMKM di Kota Yogyakarta. Sekira 70 persen dari jumlah tersebut bergerak di bidang kuliner. Kurang lebih 300-an UMKM memproduksi kerajinan. Dari data tersebut, tampak bahwa dinamika UMKM di Kota Yogyakarta sangatlah tinggi,” pungkasnya. (Han)