Manfaatkan Lahan Sempit Dengan Metode Hidroponik

Kelompok wanita tani “Sakinah” di Kampung Kauman  berhasil mengembangkan tanaman sayur dengan metode "hidroponik" atau budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah.

"Metode ini kami kembangkan dengan menanam sayuran hanya menggunakan air tanpa tanah, dan ternyata cukup berhasil," kata salah satu pemilik lahan, Sutrisno

Ia menjelaskan, metode hidroponik yaitu tanpa menggunakan tanah melainkan hanya membuat sirkulasi air yang bagus yang dibantu dengan pupuk.

"Kami mencoba membudidayakan tanaman sayuran jenis tomat, cabai, sawi, terung, selada air dan gambas dengan metode hidroponik yang hasilnya lumayan memuaskan," ujarnya.

Ia menjelaskan, pada prinsipnya tanaman yang menggunakan metode hidroponik ini yaitu semua tanaman berbentuk daun namun cara instalasi penanamannya yang sedikit berbeda.

"Pembudidayaannya cukup mudah dan tidak perlu mengeluarkan modal besar serta lahan yang luas, namun semuanya tergantung keuletan dan ketekunan," ujarnya.

Sementara itu Kepala Bidang Pertanian Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta Benny Nurhantoro mengatakan kelompok wanita tani yang mengembangkan pertanian sayur mayur sudah cukup banyak.

“Dari 95, 12 sudah mulai mengembangkan pertanian sayur mayur dan nanti pada tahun 2016 akan ditambah sebanyak 62 kelompok yang seluruhnya sudah diusulkan untuk memperoleh bantuan dari Pemerintah DIY” katanya.

Ia menambahkan jika sekolah lapangan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pelaku usaha dengan pengetahuan, keterampilan dalam menggali, menganalisa dan mengupayakan pemecahan masalah pasca panen.

“Peserta sekolah lapangan mendapat materi tentang kebijakan teknis operasional pengolahan dan pemasaran hasil pertanian” tandas Benny

Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti mengatakan bahwa kegiatan sekolah lapangan sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan bisa mempelajari cara pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi untuk menopang ekonomi keluarga.

"Ini bisa dimanfaatkan untuk menambah ruang terbuka hijau di Kota Yogya sekaligus menambah produktivitas hasil pertanian  dan meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan memanfaatkan lahan yang tidak terlalu luas," katanya saat di temui di sela – sela kunjungannya (20/5)

Menurutnya, masyarakat belum banyak yang memahami pola pertanian dengan berbagai peralatan modern yang dapat meningkatkan hasil pertanian serta pengolahan.

Ia berharap setelah mengikuti sekolah lapangan, bisa dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi keluarga dan dapat menerapkan kembali kepada masyarakat di lingkungan masing-masing.

"Saya harap anggota wanita tani “Sakinah” di Kampung Kauman ini dapat mengikuti sekolah lapangan dengan baik dan bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Kota Yogya” ujarnya. (Han)