Peserta Diklatpim Tingkat IV Kabupaten Lumajang Studi Banding ke Pemerintah Kota Yogyakarta

Peserta Pendidikan dan Pelatihan Kepemimipinan (Diklatpim) Tingkat IV Kabupaten Lumajang mengunjungi Pemerintah Kota Yogyakarta. Rombongan dipimpin oleh Asisten Administrasi Kabupaten Lumajang Wisu Wasono Adi. Para peserta Diklatpim Tingkat IV ini diterima oleh Asisten Administrasi Umum M.K. Pontjosiwi W didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan Budi Santosa Asrori, Kepala Bidang Pajak Daerah Dinas Pajak Daerah dan Pengelolaan Keuangan Tugiyarta dan Kepala Seksi Pengembangan Kinerja Dinas Perizinan Darsana.

Kunjungan bertujuan untuk melakukan studi banding. Peserta diharap dapat mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan dalam pengelelolaan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan di Pemerintah Kota Yogyakarta. “Kami berharap kunjungan ini dapat memberikan kemajuan bagi kita semua,” kata Wisu Wasono Adi ketika menyampaikan maksud dan tujuan mengunjungi Pemerintah Kota Yogyakarta. Selain itu, Wisu juga memberikan gambaran singkat tentang gambaran umum dan potensi Kabupaten Lumajang.

Pemaparan dari Asisten Administrasi Kabupaten Lumajang tersebut kemudian dilanjutkan dengan pemaparan singkat mengenai Kota Yogyakarta oleh M.K. Pontjosiwi W. Asisten Administrasi Umum Kota Yogyakarta tersebut menjelaskan gambaran umum dan potensi wilayah Kota Yogyakarta serta prestasi yang diperoleh oleh Kota Yogyakarta. “Pada tahun 2015 Pemerintah Kota Yogyakarta terpilih sebagai salah satu lokasi Laboratorium Inovasi Lembaga Administrasi Negara,” katanya.

Pertemuan yang berlangsung di Ruang Yudhistira Balaikota ini kemudian dilanjutkan dengan presentasi tentang Dinas Perizinan Kota Yogyakarta oleh Darsana.  Kepala Seksi Pengembangan Kinerja Dinas Perizinan Kota Yogyakarta ini menjelaskan sejarah, kewenangan, perlengkapan, pembiayaan, regulasi dan dokumentasi serta sarana dan prasarana dinas perizinan. “Kami melayani dari pendaftaran, pemeriksaaan, penelitian lapangan, hingga ditolak atau dikeluarkannya surat izin,” katanya. Ditambahkan oleh Darsana bahwa Dinas Perizinan Kota sudah 5 tahun berturut-turut memperoleh dan dapat mempertahankan Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. “Pada tanggal 20 Mei 2015, akan diadakan audit tahunan terkait ISO tersebut,”katanya.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penjelasan dari perwakilan Dinas Pendidikan tentang kondisi pendidikan di Kota Yogyakarta. Budi Santosa Asrori menpresentasikan visi dan misi Kota Yogyakarta mengenai pendidikan. “Di Kota Yogyakarta, kami berusaha agar pendidikan dapat dijangkau oleh semua kalangan dengan biaya murah tetapi tidak murahan,” katanya. Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta ini memaparkan inovasi-inovasi yang dilakukan agar mencapai hal tersebut. Budi juga menerangkan sejarah dibangunnya Taman Pintar yang sekarang sudah menjadi salah satu tujuan wisata pendidikan favorit di Kota Yogyakarta.

Lalu Tugiyarta mempresentasikan Dinas Pajak Daerah dan Pengegelolaan Keuangan (DPDPK) Kota Yogyakarta kepada para peserta kunjungan. Kepala Bidang Pajak Daerah DPDPK itu menjelaskan Pemerintah Kota Yogyakarta menangani 10 jenis pajak daerah. “Kami melakukan beberapa upaya untuk mengamankan penerimaan pajak daerah yaitu dengan optimalisasi pajak hotel,restoran, hiburan, reklame, parkir, dan air tanah,” katanya. Ditambahkan oleh Sugiyarta bahwa selain itu Pemkot Yogyakarta juga memberikan penghargaan kepada wajib pajak yang tertib dan selalu melakukan pemutakhiran basis data objek Pajak Bumi dan Bangunan.

Tugiyarta juga menjelaskan inovasi yang dilakukan oleh DPDPK.. DPDPK bekerjasama dengan  perbankan untuk pelaporan pajak dengan  online system. “Kami mengintensifkan teknologi IT untuk mengelola pajak daerah dan melayani wajib pajak,”katanya.

Pada pertemuan ini diberikan waktu untuk melakukan diskusi. Dody Agus Siswantoro mengapresiasi yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta. “saya sangat tertarik dengan Taman Pintar.  Jikalau di setiap Kabupaten ada wahana seperti ini, saya rasa pendidikan kita tidak akan tertinggal, kata pegawai UPT Pendidikan Kabupaten Lumajang ini. Hal senada juga diungkapkan Suwardinah Fatimah. Pegawai UPT Pendidikan Kabupaten Lumajang ini lalu menanyakan kiat dan kendala yang dihadapi dalam melaksanakan inovasi-inovasi tersebut.

Setelah diskusi, para peserta kemudian langsung mangadakan observasi langsung ke lapangan. Peserta dibagi dalam tiga kelompok yang akan mengunjungi lokus sesuai dengan bidang peserta. (Nade)