SEGORO AMARTO JIWAI HUT KOTA 256

Halaman Balaikota Minggu malam (07/10), dipenuhi warga Kota Yogyakarta dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) yang Ke-256. Ulang tahun Tahun ini mengambil tema “Semangat Segoro Amarto untuk Jogja Istimewa. Puncak perayaan HUT kali ini dibuka dengan iringan defile dari 14 kecamatan, acara berlangsung sederhana dibanding tahun-tahun sebelumnya, dimana dimeriahkan dengan Jogja Java Carnival (JJC). Saat itu masyarakat hanya sebagai penikmat atau penonton dan kreasi pertunjukkan dilakukan oleh kalangan seniman dan profesional. Berbeda dengan perayaan tahun ini, namun kelebihan perayaan kali ini lebih banyak warga yang terlibat langsung berpartisipasi dalam rangkaian acara HUT Kota Yogyakarta. Acara seremonial dipimpin oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X . Upacara diikuti oleh seluruh pejabat dan pegawai Pemkot Yogyakarta serta Warga Kota
Dalam sambutannya Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti mengungkapkan bahwa melalui momentum peringatan HUT Yogyakarta ini menekankan upaya memaknai sejarah pendirian Kota Yogyakarta dan Keistimewaan DIY yang terangkum dalam Visi Pembangunan Kota Yogyakarta Tahun 2012-2016 yaitu terwujudnya Kota Yogyakarta sebagai Kota pendidikan berkualitas, berkarakter, dan inklusif, pariwisata berbasis budaya, dan pusat pelayanan jasa yang berwawasan lingkungan dan ekonomi kerakyatan dimana pencapaiannya dalam aspek-aspek tersebut berdasarkan SEGORO AMARTO, Semangat Gotong Royong Agawe Majune Ngayogyakarta. Prinsip tersebut menjunjung kearifan lokal yang dimiliki masyarakat kota Yogya seperti gotong royong, guyub rukun, dan menghormati leluhur dalam membangun kota.
Ditambahkan Haryadi, Nilai-nilai kearifan lokalyang dimiliki warga Yogya seperti Golong royong, guyub rukun, rasa handarbeni, teguh nguri-uri tradisi lan Budaya dan Menghormati leluhur, teraktualisasikan dalam gerak langkah menbagun Kota. “ Kedepan saya mengajak kepada seluruh komponen warga masyarakat untuk meningkatkan Kemandirian, Kedisiplinan, Kepedulian dan kebersamaan untuk menghantarkan Kota Yogyakarta menjadi kota yang Aman nyaman, tenteram, berbudaya, berkarakter, serta mampu memberikanKesejahteraan bagi seluruh warganya, dan pada akhirnya mampu memberikan kesejahteraan bagi kemajuan Indonesia,” katanya.
Sementara itu Gubernu Daerah Istimewa Yogyakarta dalam sambutannya mengatakan, Tema yang diambil pada ulangtahun Kota Yogyakarta pada saat ini ada relevansinya dengan makna filosofi, dengan semangat sikap disiplin, peduli, gotong royong dan kemandirian. “Kita harus yakin untuk menghantarkan warga kegerbang kehidupan yang lebih baik dan berguna bagi sesama,” tandas Sultan.
Dikatakan Sultan, segoro menerima apapun yang dialirkan sungai lautan, mengajarkan tentang kebajikan lapang dada, besarhati dan keluasan wawasan. Amarta, adalah negeri yang subur makmur, gemah ripah loh jinawi, gambaran sebuah negeri idaman dengan masyarakatnya yang hidup nyaman dan sentausa, makmur sejahtera dan berkeadilan.
ditambahkan, tiga wilayah yang sudah dideklarasikan sebagai kawasan Segoro Amarto yakni Kricak di Tegalrejo, Tegalpanggung di Danurejan, dan Sorosutan di Umbulharjo diharapkan bisa memberikan kesejahteraan masyarakat yang sesuai dengan tujuan utama Segoro Amarto, dengan kebersamaan membangun Kota Yogyakarta untuk kesejahteraan masyarakat.
Peringatan HUT Kota Yogyakarta menampilkan berbagai seni yang tumbuh dimasyarakat, selain itu tampil pasukan gajah dari Gembira Loka  , pasukan gajah turut serta kirab dengan diiringi replika bergada Lombok Abang yang mengenakan pakaian serba merah, serta beberapa replika Prajurit Kebanggaan Kraton Yogyakarta.
Sebelumnya, rangkaian acara peringatan HUT Ke-256 dimulai dari pemasangan penjor, kesemarakan wilayah, upacara di Balaikota dan di sekolah-sekolah, festival seni 45 Kelurahan, mancing bersama di Kali Code, senam massal Lansia dan diakhiri dengan Klangenan Jogja edisi khusus HUT Kota Ke-256. di penghujung acara, Gubernur menutup acara dengan menyalakan kembang api yang melambangkan angka 256. (and/team)