KOTA JOGJA DAPAT PENGHARGAAN KOTA LAYAK ANAK KATEGORI MADYA

Komitmen pemerintah dan semua elemen masyarakat Yogyakarta untuk menjadikan Kota Yogyakarta ramah dan bersahabat dengan anak mendapatkan buah manis dengan sebuah penghargaan. Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia menganugerahkan Kota Yogyakarta  sebagai Kota Layak anak (KLA) dengan kategori Madya. Penyerahan ini di sampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumeler dan diterima oleh Wakil Walikota Yogyakarta Imam Priyono, DP. M.Si di Hotel Grand Sahid Jaya, jl. Jenderal Sudirman 86 Jakarta, Rabu,(03/10)siang. Dengan diraihnya Penghargaan di tahun 2012 ini,  berarti Kota Yogyakarta telah dua kali menyabet penghargaan setelah di tahun 2009 lalu mengawalinya dengan mendapat penghargaan KLA kategori  Inisiasi.

Dra. Sri Adiyanti, Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (KPMP) Kota Yogyakarta saat ditemui di Sahid Jaya Jakarta mengatakan Yogyakarta kembali meraih penghargaan Kota Layak Anak kategori Madya ini karena Pemerintah Kota Yogyakarta melalui kepala daerah dan semua elemen masyarakat Yogyakarta berkomitmen untuk  peduli dan ramah dengan dunia anak.  Kepedulian ini dapat terlihat dari beberapa indikator kebijakan yang memihak kepada pemberdayaan perempuan khususnya  perlindungan anak. Hal ini didukung dengan adanya beberapa kebijakan pemerintah di bidang kesehatan, pendidikan, dan pemenuhan hak-hak sipil anak yang menurut Undang-Undang Perlindungan Anak berjumlah 31 indikator.

Dijelaskan Sri Adiyanti, dari ke-31 indikator ini Pemkot Yogyakarta melalui Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (KPMP) telah mengembangkan lagi menjadi sekitar 54 indikator turunan yang disesuaikan dengan keadaan di wilayah Kota Yogyakarta. “Pengembangan ke-31 indikator menjadi 61 indikator ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat dan lebih menyentuh langsung masyarakat yang paling bawah,” ujar Adiyanti.

Adiyanti menambahkan KPMP selama dua tahun ini telah terjun langsung ke masyarakat melalui kampung. Menurutnya, ada 615 kampung yang ada di kota Yogyakarta berbasis Rukun Warga akan diuji secara bertahap dengan menggunakan indikator hasil inovasi dari kantornya. “Kami akan melakukan pengujian secara bertahap  kampung-kampung ramah anak di wilayah kota Yogyakarta. Di tahun 2012 ini  baru kami uji 24 kampung ramah anak. Yang lainnya akan menyusul,”tambah Ardiyanti. Mekipun baru 24 kampung yang diuji, Adiyanti berharap nantinya semua kampung di Kota Yogyakarta bisa menjadi kampung ramah anak . “Kalau masing-masing kampung sudah layak anak, berarti ke tingkat kota menjadi Kota Layak Anak,” harap Adiyanti. Untuk tahun depan  Adiyanti tidak terlalu muluk-muluk menargetkan kategori yang paling tinggi yakni Kota Layak Anak, tapi menargetkan kategori Utama.

Ardiyanti mengajak semua stakeholder untuk peduli dan ramah dengan anak . Ke depan KPMP akan lebih serius lagi menyediakan  fasilitas pendukung seperti Pojok ASI yang sudah digalakan di tempat-tempat umum. Selain itu  Puskesmas Ramah Anak dan Sekolah ramah anakpun akan terus digerakkan.

Sementara itu Wakil Walikota Yogyakarta Imam Priyono DP. Ditemui  sesaat setelah menerima penghargaan  mengatakan sangat bangga dengan prestasi dan berterima kasih kepada seluruh warga masyarakat kota Yogyakarta atas dukung dan pemberian ruang untuk anak mengekspresikan segala talenta yang dimiliki.  Dikatakan Pemerintah Kota Yogyakarta  kedepan akan terus memperbaiki parameter yang berkaitan dengan penilaian Kota Layak Anak. Sehingga, harapannya bukan lagi kategori Madya tetapi mendapatkan penghargaan dengan tingkat yang lebih tinggi lagi seperti kategori Nindya atau Kota Layak Anak. 

Wakil Walikota memberi contoh bahwa pendidikan anak bermasalah yakni anak-anak yang berada di panti rehabilitasi anak  juga harus mendapatkan perhatian serius dan besar dari seluruh stakeholder baik pemerintah maupun segenap eleman masyarakat Yogyakarta. Shingga anak-anak ini juga kelak memiliki masa depan yang baik.

Selain itu, semua rumah sakit dan puskesmas yang ada di Kota Yogyakarta akan dibuat menjadi rumah sakit dan Puskesmas yang ramah akan anak.  Sehingga anak yang datang berobat tidak merasa takut tetapi seperti dalam keadaan bermain di rumahnya sendiri. Begitu pula institusi pendidikan seperti sekolah dasar, PAUD, dan fasilitas umum lainnya akan dibuat sedemikian rupa agar anak-anak merasa aman dan nyaman berada di lingkungan tersebut. Pemkot juga akan mengatur agar hak anak terpenuhi sehingga memiliki masa depan yang baik.

Pada kesempatan itu pula empat anak dari Balai Anak Arumni Nyutran menampilkan kebolehan menabuh perkusi dan Jimbe di depan Menteri dan para Hadirin. Mereka adalah Sambang Iksan Kisahsi, Muhamad Stria Kelana, Shania Mega Vanesa dan Herbagas kirana Murti. Sanggar Arumni merupakan balai dampingan SOS Children Village sebuah Yayasan yang bergerak di bidang tumbuh kembang anak. Kempat anak ini membawakan beberapa buah lagu dolanan anak seperti Gundul-Gundul Pacul, Suwe Ora Jamu,  Padang Bulan dan sebuah puisi karya presdien RI, Susilo Bambang Yudhoyono berjudul Tragedi Anak Bangsa serta lagu nasional Aku Anak Indonesia.

Dr. Wahyu Hartomo,MSc. Deputi Tumbuh Kembang Anak pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI melaporkan  bahwa pemberian penghargaan Kota Layak Anak dan penghargaan Akte Kelahiran dan Bebas Bea diterimakan  kepada 40 Bupatai dan Walikota se_Indonesia denagn kategori Nindya 4 Kabupaten dan Kota, Madya (11), dan Pratama (25).  Juga diberikan penghargaan Akte Kelahiran dan Bebas Bea dengan kategori Madya  8 Kabupaten / Kota, dan pratama  22 kabupaten dan kota.

Penyerahan penghargaan dimeriahkan dengan suguhan kesenian anak dari berbagai daerah termasuk kota Yogyakarta. (@mix)