TANDA TANGAN TERAKHIR JOKOWI UNTUK YOGYAKARTA-SURAKARTA

Wilayah Kota Yogyakarta dengan Surakarta yang lebih dikenal dengan Solo dikenal sebagai tujuan wisata di Jawa Tenga dan DIY, hal ini telah dibuktikannya dengan banyaknya wisatawan Manca Negara maupun domestic untuk manyatakan keindahan alam, budaya, maupun wisata Pendidikan di dua daerah yang bedekatan ini.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pemerintahan, Pembangunan, dan kemasyarakatan, juga pelayanan public, perekonomian, dan kesejahteraan masyarakat dengan mendasarkan pelaksanaan pembangunan diatara Kota bertetangga, maka harus ada kesepakatan kerjasama diatara kota tersebut. Oleh karenanya Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti bersama Walikota Surakarta Joko Widodo (Jokowi) sepakat menandatangani Memorandum of understanding (MOU), penandatanganan tersebut berlangsung di Rumah Dinas Walikota Solo, Loji Gandrung, Senin (1/10) sore.

Menurut Haryadi Suyuti, keadaan Solo dan Jogja tak bisa lagi dipahami parsial. Kedua kota,, harus tumbuh menjadi wilayah yang tanpa sekat alias borderless. “Kerja sama di bidang pariwisata ini bisa menjadi monumen untuk mendukung hal itu. Saya berharap, Solo dan Jogja bisa saling support dalam kepariwisataan,” ujarnya.

            Ditambahkan Haryadi, program jangka pendek yang bisa dibuat yakni pembuatan paket destinasi wisata bersama. Dengan paket tersebut, warga bisa mendapat panduan komprehensif tentang kepariwisataan Jogja dan Solo. Paket nantinya dilampiri buku dan agenda wisata kedua kota. Upaya ini bisa menumbuhkan length of stay (lama kunjungan). Kalau dahulu ke Jogja lama kunjungannya hanya sekitar 1-2 hari, harapannya bisa meningkat, begitu juga sebaliknya, katanya.

            Lebih lanjut, Haryadi Suyuti juga melontarkan optimismenya dibidang transportasi. Dia memandang Jogja-Solo telah mendukung. “Disektor transportasi ada railbus, Prameks, Madiun jaya sampai Malioboro Ekspres. Warga kedua kota juga sudah menunjukan aktivitas riil yang saling melengkapi. Potensi wisata Solo-Jogja akan terus bertumbuh,”pungkasnya.

Sementara itu, Jokowi menyambut baik adanya kerja sama tersebut. Menurut dia MOU dalam kepariwisataan ini sebenarnya sudah dirancang sejak dua tahun lalu. Lewat kesepakatan itu, pihaknya optimis kekuatan pariwisata Jogja – Solo bisa meningkat. “Kalau Uni Eropa saja antar negara bisa tanpa batas, kenapa kota tidak bisa. Kita tidak bisa lagi bicara Kartu Tanda Penduduk , akan tetapi kemauan untuk maju bersama,” katanya.

            Jokowi Berharap kepada stakeholder terkait segera menindaklanjuti kerja sama dengan langkah konkret. Pemangku pariwisata Solo seperti association of the tour and travel Indonesia (asita), Badan Promosi Pariwisata daerah Surakarta (BPPIS) maupun PHRI (Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesia),  harus intens berkomunikasi dengan pihak Jogja. “Harus segera ditindaklanjuti kedua pihak. Ganti Walikota tidak jadi masalah, dan  tanda tangan saya ini paling terakhir saya jadi Walikota, namun saya berharap ini awal dari kebangkitan Pariwisata yang kita sepakati bersama”, katanya optimis.(And)