Bansos Green City dan Nangka 2012

Pemkot yang dimotori Dinas Perindagkoptan Kota Yogyakarta  serahkan Bansos Green City dan Nangka 2012 kepada warga kota. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Assisten Pemerintahan Kota Yogyakarta, Drs. H. Ahmad Fadli kepada perwakilan Penerima Bansos pada acara Kamis (27/9) bertempat di Ruang Utama Bawah Balaikota.

Dalam Laporan Kabid. Pertanian Disperindagkoptan Kota Yogyakarta, Ir.
  Benny Nurhantoro melaporkan bahwa Kegiatan Green City maupun Nangka 2012 merupakan kegiatan dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Rl. Kegiatan Green City melibatkan 11 (sebelas) Kelompok Tani di Umbulharjo Kraton dan Mantrijeron Kota Yogyakarta dengan dukungan lahan seluas 5.000 m2. Dukungan dana Green city di Kota Yogayakarta meliputi Pengembangan Green city sebesar 250 juta dan Pengembangan Pasca Panen sebesar 200 juta keduanya berasal dari dana APBN 2012.

Green city 2012 di Kota Yogyakarta memilih komoditas Florikultura, yaitu
  Anggrek, Aglonema, Adenium, Krisan, Puring dll. Kesebelas kelompok terpilih sebagai pelaksana ini, akan mendisplai komoditas florikulturnya untuk menciptakan atmostir FIorikultura di Kota Yogyakarta. Displai yang akan dilaksanakan sekaIigus menjadi sarana produksi, sehingga akan terwujud transaksi yang mendukung keberlanjutan program tersebut.

Sedangkan kegiatan pengembangan Nangka melibatkan 7 (tujuh) Kelompok Tani
  di Kecamatan Kotagede dan Umbulharjo Kota Yogyakarta dengan jumlah pohon nangka sebanyak 2.500 batang. Nangka yang akan dikembangkan di Kota Yogyakarta dimaksudkan untuk mendukung tersedianya bahan baku Gudeg Yogya. Oleh karena itu, bibit yang akan ditanam benar-benar memenuhi syarat antara lain berlabel, artinya berasal dari pohon induk Kultivar Nasional yang telah ditetapkan sebagai Pohon lnduk. Ukuran buahnya besar, apabila digunakan sebagai bahan baku gudeg rasanya renyah, memes dan tidak bantat.

Dalam sambutannya Ahmad Fadli berpesan agar bibit tanaman selalu
  dibudidayakan dan dipromosikan terutama untuk nangka yang hasilnya akan selalu terserap habis oleh pasar. Nangka muda merupakan bahan utama Gudeg sehingga diharap bisa mendukung pengembangan Kota Yogyakarta sebagai Kota Pariwisata.  Demikian pesan Ahmad Fadli dalam acara yang dihadiri oleh Ketua Kelompok Tani, perwakilan pelaksana program dan Ibu Penyuluh Pertanian selaku pendamping Kelompok Tani Kota Yogyakarta. (byu)