ANNA HARYADI JABAT KETUA DEKRANASDA 2012-2017

Musyawarah Daerah Dekranasda Kota Yogyakarta dengan tema Optimalisasi Peran Dekranas Kota Yogyakartan Dalam Mendukung Pariwisata Yang Berbasis Budaya dibuka oleh Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, bertempat di Ruang Utama Atas Balaikota Yogyakarta, Selasa (8/5).

Peserta Musda ini diikuti oleh pengurus dan anggota serta tamu undangan. Agenda pokok, penyampaian laporan pertanggungjawaban pengurus masa baktu 2007-2012, menetapkan program organisasi, kebijakan, manajeman dan kegiatan serta kepengurusan untuk masa bakti 2012-2017. Dan telah ditetapkan dalam Musda ini sebagai Ketua Dekranasda Kota Yogyakarta masa bakti 2012-2017 adalah Ibu Tri Kirana Haryadi Suyuti.

Ketua Dekranas DIY GKR Hemas diwakili ketua harian Syahbenol Hasibuan, menyampaikan sambutannya, Saya menyambut baik dan menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya Musda Dekranasda Kota Yogyakarta ini, yang bertujuan membahas program kerja untuk dijabarkan menjadi program tahunan.

Menurut GKR Hemas, dalam menjalankan kegiatannya perlu diperhatikan oleh Dekranas untuk terus dapat menggali, melestarikan dan mengembangkan warisan budaya bangsa, memperkokoh bangsa, mendorong jatidiri dan semangat kewirausahaan.

Kami berharap kepada pengurus yang akan datang dapat menyusun kepengurusan yang berorientasi pada profesionalisme dengan mengacu pada AD/ART yg telah ditetapkan. Selamat ber-musda semoga dapat menghasilkan program-program yang bermanfaat.

Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, Dekranas sebagai mitra strategis Pemerintah mempunyai fungsi advokasi. Dalam hal ini Dekranas diharapkan mampu memberikan bantuan advokasi kepada para anggotanya.

Diharapkan para pelaku pengrajin anggota Dekranasda ini berorientasi pada market driven yaitu memproduksi barang-barang kerajinan yang berorientasi pada pasar. Kontinuitas produksi juga menjadi sesuatu yang penting, progresif dan focus dalam mengembangkan industri kerajinan.

“Dekranasda saya harapkan mampu memiliki kepekaan terhadap produk-produk yang laku dijual. Agar meningkatkan pembelian produk perlu diikuti dengan peningkatan kualitas, terutama pada desain barang yang update dari waktu ke waktu bahkan bisa menjadi trademark,” tutur Haryadi.

Dicontohkan Haryadi, tidak ada salahnya jika pengrajin perak di Kotagede selain memproduksi miniature becak dan andong juga bisa membuat miniature rumah gadang ataupun monas.

Lebih lanjut Haryadi menjelaskan, Komitmen Pemkot Yogyakarta, akan terus membantu keberadaan Dekranasda untuk bisa menyalurkan kemampuannya pada industri sehingga kedepan bantuan Pemkot Yogyakarta ke Dekranasda bukan bantuan sosial tapi berupa bantuan program.

Saya berharap Kota Yogyakarta kedepan akan memiliki daya saing daerah yang kuat yang bertumpu pada keberadaan pelaku-pelaku industri kerajinan. Ada sinergi yang konkrit antara pengrajin, Dekranasda dan pemerintah dan pada akhirnya pelaku industri kerajinan selalu bangga terhadap pemerintah dan sebaliknya pemerintah memberi selalu support. Mari bersama-sama kita bangun Kota Yogyakarta dengan bekerja lebih keras, dan cintai Jogja dengan sepenuh hati.

Saat ini tercatat jumlah anggota Dekranasda Kota Yogyakarta sebanyak 185 orang, dengan produk kerajinan antara lain : sutera alam, perak, kuningan, daur ulang, handycraft, lilin hias, batik kayu, topeng, imitasi, bordir, konveksi, home apparel dan lainnya.

Dari Musda tersebut terungkap bahwa kiprah Dekranasda di masyarakat kota Yogyakarta dinilai telah berperan baik. Kedepan peningkatan SDM akan dilakukan diantaranya melalui pelatihan manajemen dan kewirausahaan yang berlandaskan teknologi informasi.