IBU RUMAH TANGGA DOMINASI PENDERITA HIV/Aids di JOGJA

DIY menduduki peringkat ke-9 dari 33 provinsi di Indonesia dalam jumlah penderita HIV/Aids. Laju peningkatan penderita di DIY cukup tinggi dibandingkan skala jumlah penduduk. Kasus ini didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga yang hanya memiliki satu pasangan seksual saja. Di wilayah DIY Kota Yogyakarta menduduki peringkat pertama dalam hal banyaknya jumlah penderita. Frekuensi kasus HIV/Aids di DIY pada 1993-2011 mencapai 1580 orang, dan 485 diantaranya tercatat ada di wilayah Kota Yogyakarta. Dari data tersebut diketahui 1269 masih hidup, 188 meninggal dunia dan 51
lainnya tidak diketahui nasibnya. Hal itu disampaikan Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Tri Kirana Muslidatun di sela-sela acara sarasehan dalam rangka Peringatan Hari Kartini Tahun 2012 di Ruang Utama Atas Balaikota, Kamis (19/04).

Menurut istri Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti ini, Laju pertumbuhan kasus narkoba di Kota Yogyakarta cukup tinggi hal ini karena efek kemajuan kota dan perkembangan ekonomi yang tinggi sehingga menimbulkan dampak sosial yang cukup kompleks. Yang lebih memprihatinkan, kata dia adalah sebagian penderita HIV/Aids ini merupakan ibu-ibu rumah tangga. Bahkan di DIY ada bayi lahir yang terkena HIV/Aids, tertular dari ibu kandungnya.

Sarasehan ini diharapkan menjadi upaya preventif dari penyebaran HIV/Aids dan Narkoba secara luas dimulai dari lingkungan keluarga. “Ketika perempuan telah memahami bahaya penularan HIV/Aids serta Narkoba, diharapkan mereka mampu melindungi keluarganya,” tutur Anna.

Sarasehan bertema “Dengan Semangat Kartini, Kita Perangi Bahaya Narkoba, Penularan HIV dan AIDS serta Penyakit Seksual Menular lainnya” diikuti oleh 150 orang ibu-ibu dari berbagai organisasi wanita di Kota Yogyakarta. Hadir sebagai narasumber Dr. Tri Kusumo Bawono dari Puskesmas Gedongtengen.