PARA KARTINI BERKUNJUNG KE PANTI JOMPO

Mbah Suhartini sangat riang ketika menerima kunjungan Panitia Hari Kartini Kota Yogyakarta 2012 ke ’rumahnya’di Panti Wreda Budhi Darma yang terletak di wilayah Giwangan Kota Yogyakarta, Senin (16/4). Satu jam sebelum jadwal kehadiran puluhan ibu-ibu dari berbagai organisasi wanita di Kota Yogyakarta yang tergabung dalam kepanitiaan Hari Kartini ini, Mbah Suhartini sudah berdandan rapi. Perempuan berusia 71 tahun ini mengenakan baju terbaiknya yaitu seragam bagi lansia penghuni panti lengkap dengan kerudung dan sandal barunya. Bersama 35 orang lansia penghuni panti lainnya Mbah Suhartini duduk rapi di kursi yang disediakan oleh pengurus panti di ruang aula. Kedatangan puluhan ibu-ibu panitia hari Kartini sangat dinantikan para penghuni panti. Ini menjadi oase yang cukup menyejukkan hati mereka di tengah keterasingan akan rindunya kasih sayang keluarga.

Di panti yang dihuni oleh 54 orang lansia ini, (satu orang meninggal dunia Minggu (15/4) malam atas nama Mbah Masinem usia 89 tahun). Panitia Hari Kartini memberikan bantuan berupa bingkisan yang berisi pakaian dan makanan. ”Kami hadir disini untuk bersilaturahim dengan Bapak-bapak dan Ibu-ibu penghuni panti. Kami senang, panti ini bersih dan penghuninya juga rapi-rapi,” ujar Ibu Dwi Astuti Ketua Panitia Hari Kartini.

Kebahagiaan para lansia penghuni panti ini ditunjukkan dengan tampilnya mereka berunjuk kebisaan. Ada Mbah Sugiyo yang sudah sangat sepuh tampil berpidato memberikan sambutan atas kehadiran kami. Mbah Sugiyo ini mengaku dulunya ketika muda menjadi salah satu anggota grup lawak Srimulat. Ia tampil penuh percaya diri dan gaya bicara cerdas. Tak nampak sedikitpun kepikunan di usia senjanya. Ia memuji para wanita yang hadir dengan mengatakan bahwa baik buruknya suatu bangsa tergantung dari wanita-wanitanya. Ia juga mengapresiasi penggunaan bahasa Jawa halus yang disampaikan oleh Ibu Dwi Astuti ketika memberikan sambutan.

Tak kalah para lansia lainnya pun unjuk kebolehan dengan menyanyikan lagu yang diiringi alunan organ tunggal oleh salah seorang pegawai panti. Berjoget bersama menjadi hiburan yang mengasyikkan bagi para lansia pada siang itu.

Drs. Sih Harto Kepala UPT Panti Wreda Bhudi Darma Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, mengatakan bahwa semua penghuni panti dijamin semua kebutuhan pokoknya oleh pemerintah. Selain itu mereka juga memperoleh layanan kesehatan secara penuh juga rekreasi setiap tahun sekali.

Saat ini Panti yang didirikan 60 tahun lalu ini mempunyai pengasuh sebanyak 19 orang, terdiri dari 14 orang PNS dan 5 orang pegawai honorer. Namun untuk melayani 54 orang lansia dengan berbagai kondisi kesehatannya itu hanya tersedia 4 orang perawat.

”Jumlah perawat ini sangat tidak sebanding dengan keadaan yang ada. Dari 54 orang penghuni lansia ini hanya sekitar 35-40 orang yang bisa mandiri, lainnya kondisi kesehatannya tidak bagus. Bahkan ada beberapa lansia yang memerlukan perawatan khusus *(bed rest)*, sehingga mereka sangat membutuhkan bantuan perawat untuk dapat memenuhi kebutuhan pribadinya. Kami masih menunggu tambahan tenaga perawat agar dapat memberikan pelayanan lebih maksimal,” tutur Sih Harto.

Para penghuni lansia ini mempunyai jadwal kegiatan yang beragam setiap harinya. Pada Hari Senin diadakan pengajian rutin, hari Selasa mereka berlatih ketrampilan membuat bunga kering dan sulak (kemoceng). Hari Rabu berlatih menyanyi bersama untuk hiburan. Hari Kamis pembinaan mental spiritual, Hari Jumat adalah hari krida untuk membersihkan kamar dan lingkungan, dan Hari Sabtu olah raga senam bersama yang dipandu guru senam ternama di Kota Jogja ’Ibu Wawik’.