PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MENJADI OUTPUT ANJAB

Pelaksanaan analisis jabatan (anjab) di Pemkot Yogyakarta telah diakui kualitasnya secara nasional. Bahkan anjab ini menjadi bahan rujukan bagi pemerintah daerah lain di Indonesia. Hal itu disampaikan Kepala Bagian Organisasi Setda Kota Yogyakarta Drs Kris Sardjono Sutejo,MM, Selasa (20/04). Selama tiga hari ini Bagian Organisasi menggelar Bimbingan Teknis Analisa Jabatan yang diikuti oleh Tim Pelaksana Anjab se-Pemkot Yogyakarta di Purawisata. Selain itu diikuti juga beberapa orang PNS yang tertarik mengikuti pembelajaran anjab ini dari Pemkab Muaro Jambi.

Bimtek anjab ini digelar untuk memberikan pemahaman yang lebih tegas tentang anjab. Menurut Kris, belum semua PNS di Pemkot Yogyakarta memahami maksud anjab yang sesungguhnya. “Sekaligus membuka wawasan pada seluruh PNS di Pemkot Yogyakarta untuk membuka wawasan agar tidak sekedar menjadi birokrat tulen namun lebih pada pengembangan dalam pelayanan masyarakat,” ujarnya.

Hasil pokok dari analisis jabatan adalah informasi jabatan yang merupakan informasi awal yang diperlukan dalam program penataan kelembagaan, kepegawaian, ketatalaksanaan dan perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan. Informasi jabatan yang akurat berguna bagi pemerintah sebagai bahan kebijakan untuk membangun, meningkatkan dan mendayagunakan seluruh potensi organisasi pemerintah Kota Yogyakarta terutama dalam bidang kelembagaan, ketatalaksanaan, kepegawaian dan kediklatan.

Namun pada kenyataannya masih ada beberapa hal yang belum diterapkan secara penuh dari hasil anjab di Pemkot Yogyakarta. Seperti distribusi kerja, petunjuk kerja, penilaian prestasi dan jabatan, system pengupahan/penggajian/renumerasi, perencanaan karier pegawai, pendidikan dan latihan, kondisi lingkungan kerja, serta resiko pekerjaan, jelas Kris.

“Harapan saya dengan analisis jabatan dan beban kerja yang baik akan menghasilkan output nyata pada peningkatan kesejahteraan pegawai dan peningkatan pendapatan, namun juga sekaligus dituntut untuk melaksanakan hasil analisa jabatan dengan benar.” (isma)