PENANGGULANGAN KENAKALAN REMAJA TANGGUNG JAWAB SEMUA PIHAK

Penanggulangan kenakalan remaja merupakan tanggung jawab berbagai pihak yakni pada remaja itu sendiri, orang tua dan seluruh komponen masyarakat bersama pemerintah. Demikian hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Walikota, Drs Sukirno MM dalam pembukaan Forum Komunikasi Penanggulangan Remaja di Aula SMA 8 Yogyakarta, Rabu (16/12) “Jalan untuk mengatasi kenakalan remaja adalah dibangunnya kesadaran bersama bahwa tanggung jawab mendidik dan membimbing remaja berada pada remaja itu sendiri, orang tua, masyarakat dan pemerintah, jadi tidak pada remaja itu sendiri. Pemerintah mengharapkan adanya kerjasama berbabagi pihak untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam upaya pencegahan kenakalan remaja.” kata Drs Sukirno MM Para remaja diharapkan menempa diri menjadi pemuda-pemuda yang memiliki akhlak yang mulia, berdisiplin tinggi, bermoral, kerja keras, jujur, kreatif dan inovatif dan bermental tangguh menghadapi tantangan jaman.

Sementara itu, para orangtua diharpakan mampu menjadi tauladan yang baik, menyiapkan diri dengan informasi yang benar sehingga mampu menjadi muara pertanyaan anak-anak remajanya yang memang sedang berada dalam masa ingin tahu, selain menjalin komunikasi dengan sekolah guna menekan tingkat kenakalan remaja pada anak-anak usia sekolah. Kepala Kantor Kesbangpora Kota Yogyakarta, Suryanto SH dalam laporannya mengatakan, Forum Komunikasi yang diikuti oleh 150 orang terdiri dari pelajar SMA Negeri 8 ini dimaksudkan untuk menyelamatkan generasi muda dari upaya-upaya yang ingin merusak dan menghancurkan masa depan generasi muda dan menekan tingkat kenakalan remaja. “Kegiatan ini dilaksankana karena pada kondisi nyata saat ini telah terjadi perilaku menyimpang generasi muda yang sangat mengkawatirkan karena sangat bertentangan dengan peri kehidupan bermasyarakat, beragama, berbangsa dan bernegara” kata Suryanto SH

Hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan ini antara lain, para pelajar mampu menyikapi eforia kebebasan secara bijak agar tidak membuka peluang konflik sosial yang merugikan diri sendiri, keluarga, masyarakat dan masa depan bahkan membahayakan bangsa.. Disampingi itu diharapkan pula para pelajar berani menyatakan sikap dan berbuat penolakan terhadap perbuatan perbuatan yang melanggar norma.