Cegah Stunting, Pemkot Dorong Pemberian ASI Eksklusif untuk Bayi

 

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan kembali menggelar Lomba Anak ASI dan Ibu Cerdas di Grha Pandawa Balaikota, Selasa (20/8/2019).

Mengambil tema Anak Jogja Sehat dan Gembira, lomba Anak ASI dan Ibu Cerdas merupakan salah satu cara yang dilakukan Pemkot untuk mengkampanyekan pentingnya ASI eksklusif bagi balita.

“Lomba ini tentunya untuk mengingatkan pentingnya ASI bagi anak sehingga bisa meningkatkan angka ASI eksklusif di Kota Yogyakarta,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Fita Yulia Kisworini di sela-sela acara tersebut.

Fita menegaskan ASI eksklusif tersebut sangat bermanfaat bagi kebutuhan tumbuh kembang anak di masa mendatang.

Pihaknya menyebut, Hasil penelitian menunjukan tingkat kemampuan membaca, menulis dan matematika pada anak usia 5,7 dan 11 tahun serta 14 tahun yang saat lahir diberikan ASI hingga empat minggu pertama jauh lebih bagus dari pada yang tidak.

“Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di 0xford University dan Institute for Social and Economic Research, University of Essex,” imbuhnya.

Namun, sambungnya, sedikitnya ibu menyusui yang memberikan ASI ekslusif tersebut karena banyak faktor.Salah satunya adalah karena ibu tersebut bekerja, pengaruh keluarga dan kurangnya gizi pada ibu sendiri sehingga produksi ASI berkurang.

"Banyak faktor kenapa ibu tidak memberikan ASI selama enam bulan pertama kelahiran putranya tanpa disertai makanan pendamping,” kata Fita.

Maka dari itu untuk meningkatkan angka ASI eksklusif, Dinkes Kota Yogyakarta diantaranya telah melatih pembina motivator ASI di setiap kelurahan di Kota Yogyakarta.

Selain itu, lomba Anak ASI dan Ibu Cerdas juga diharapkan sebagai media sosialisasi pentingnya pemberian ASI untuk mencegah terjadinya stunting. “Kami terus mendorong pemberian ASI untuk bayi untuk mencegah terjasinya stunting,” tandasnya.

Lomba tersebut diikuti oleh 35 peserta yang merupakan perwakilan dari masing-masing Puskesmas di Kota Yogyakarta.

Wahyu Lestari, salah satu peserta lomba tersebut mengaku dalam memberikan asi tidak pernah ada kendala. Ia menegaskan, asupan gizi ibuk dan anak harus diperhatikan,.

“Dan suami juga harus memberikan dukungan terhadap istri dalam memberikan asi eksklusif,” kata Ibu dari Abizar Rayyan Alfariqi, balita yang berhasil keluar sebagai juara pertama pada perlombaan tersebut.

Wahyu berharap semua orang tua bisa memberikan ASI ekslusif untuk anaknya, termasuk untuk wanita karir tetap bisa memberikan ASI ekslusif. (Khoir, anita /Tam)